Yey, satu chap lagiiiii.....
Tenang, belum tamat kok :v
Ini khusus buat movie, mungkin beberapa chap kedepan bakalan nyangkut tentang movie 1, kalau nggak salah, judulnya "Futari no Hero".
Di I-Island, kan?
Ada Melissa, terus David Shield, yg lain juga ada...
Plislah, pas nonton movie 3 ada yang mewek kek saya nggak? Kalau sama kita senasib, saya ndak tega dengan keadaan Rody sama Pino. Hueeeee, gak kuat bngst. Eh bentar, kan ini lagi bahas movie 1 bukan movie 3 Maimunah.... Lailahailallah...
Welcome to new week, dan ini sudah 3 minggu sejak cerita ini terpublikasi, yey, bentar lagi 1 bulaaannnn. Awwww, aku mau jungkir balik dulu, dadahhhh....
Dahlah, happy reading dan welcome to movie 1. -(Name) menggantikan othor yg sedang jungkir balik di jalan raya.
----------------------------------------
"H-hah? Apa apa? Ulang-ulang."
"Ku bilang, kau bakalan ikut ke I-Island."
"Tapikan anda juga ikut, berarti saya bukan perwakilan anda dong."
"Perwakilan orang tuamu."
Aku menerjapkan mata berulang kali ketika Fukuyama yang berada di hadapanku menyodorkan amplop. Di sisi luar amplop, tertulis,
'Untuk putri bungsu keluarga Naoko.'
WTF aku punya kakak?! Siapa njir? Masa iya bener Kai sama Ray ikut-ikutan masuk ke sini?
Aku segera membuka isi amplop yang ternyata berisi permintaan agar aku mau mewakili keluarga ku yang dulu merupakan pahlawan jajaran 3 besar sebelum Hawks, tapi masalahnya...
"Terus? Kenapa nggak dikasih ke my brother or my sister aja? Anda tau kan dia dimana?" Fukuyama mengangkat bahu, kepalanya menggeleng cepat.
Aku menghela napas panjang, di serial, si villain yang bisa memanipulasi logam mengatakan kalau dia dibantu oleh seseorang. Dan dia adalah AFO. Kalau aku dateng, terus dia kenal aku.... Kan berabe urusannya kan? Mana ada murid-murid lain lagi...
Di kelas, aku termasuk orang yang jarang bersosialisasi. Tapi sekali ngobrol, sifat ku langsung keliatan. Entah itu bar-bar atau kadang aku yg langsung bengek pas cuma liat Mineta sama Kaminari dicolok earplug nya Jirou.
"Tapi, sebelum ke I-Island....." Aku mendongak, menatap penasaran pemuda dengan tinggi 183 cm itu. ".... Kita pergi dulu ke Kanagawa, Iruna membuatkan sesuatu untuk mu. Sebagai item tambahan untuk kostum hero milik mu."
"H-hah?"
-------------------------------------
Dan berangkat lah saya dan Fukuyama menuju Kanagawa, again. Aku sendiri sudah memakai kostum hero, beberapa orang di kereta sempat menghampiri dan menyapa kami berdua. Woylah, dikirain kakak adek beneran. Padahal rambut aja beda, kalau warna mata sih punya dia mirip sama matanya gojokoplak anime sebelah.
Seperti biasa, selama perjalanan aku hanya merenung dengan mendengarkan musik. Sesekali aku menggambar di buku yang ku beli saat shopping bareng teman-teman lainnya di mall. Fuku cuma diem sambil fokus sama ponselnya.
Sesekali aku membuka ponsel, di grup para perempuan kelas A, semuanya membicarakan tentang I-Island. Yang heboh sendiri adalah Hagakure dan Mina yang tidak bisa ikut ke pameran I-Expo. Aku kadang nyengir sendiri, sampai-sampai buwung di samping ku berkomentar, 'dih, nyengar-nyengir sendiri, kesambet kuntilanak, mba?'.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall [Boku No Hero Academia × Reader] • END •
Fiksi PenggemarBOOK 1, BOOK KE-2 SUDAH UPDATE DENGAN SAMPUL YANG SAMA ☺️ --------------------- [END] Terjebak dalam dimensi gepeng membuat (Name) harus berjuang membiasakan diri dengan keadaan sekitarnya dan juga identitas barunya. Siapa yang tidak familiar dengan...