23

1K 170 37
                                    

Hai hai haiiiiiiiiii!

Gimana kabar kalian bestieeeee? Sehat-sehat terus ye..

Happy reading...

__________________________________

PRIT

BYUR

SCRASH

KABOOM

"Kira-kira siapa yang akan menang ya?" Sekilas, aku mendengar bisik-bisik antara para murid. Aku juga penasaran anjir, kalau masih 15 menit, paling enggak ada pemenangnya. Bakugo melesat pake quirk explosion miliknya, Todoroki pake es-nya, dan Midoriya berenang pake One For All, Full Cowl punya nya.

Anjir, aku ikut deg-degan.

TAP

Aku menutup mata saking deg-degannya, dan sehabis itu, sorak-sorai terdengar jelas. Dan ketika aku membuka mata, tiga orang dengan warna rambut yang berbeda-beda sudah sampai di ujung kolam. Terutama dengan Bakugo yang misuh-misuh kagak terima.

"Wah, mereka seri!"

Ha?

Yang bener?

Pantesan Bakugo kagak terima, kalau si dispenser sama brokoli mah B aja. Maybe, soalnya aku nggak tau isi hati mereka.

___________________________

Kegiatan di sekolah berakhir, dengan damai tentunya. Karena Aizawa-sensei datang pas kami semua sudah berganti baju santai seperti saat kami berangkat ke sini.

CTAK

GLEK

GLEK

Anjir, aku laper. Gegara Bakugo sih aku cuma makan setengah taiyaki, mana tadi pagi aku belum sarapan.... Lama lama ngeselin emang kalau punya temen kek Bakugo.

"(Name)."

"Uhuk! Anjir!" Aku segera menepuk-nepuk dadaku sendiri saking kagetnya keselek cuma gegara dipanggil seseorang, asli malu bet melamun kagak jelas. Belom lagi di tepuk itu bahu aing, minta di jotos tapi aku agak hapal sama suaranya.

"Ah, aku minta maaf." Ketika aku berbalik, surai nasionalis yang sama kembali terlihat. Perbedaan tinggi sampai 18 cm itu membuatku auto insekyur, plus kaget karena mukanya si dispenser yang datar banget.

"Oke, oke....." Aku menghela napas, sampai akhirnya berjongkok sembari memegangi kepala. Dan kaleng minuman itu ku biarkan mengambang karena quirk.

"Tapi ya jangan ngagetin aku juga! Arghhhhhhh, aku stresssss." Abaikan kata-kata terakhir, aku stres gegara sehari ini emosiku agak labil.

"Hei, kau baik-baik saja?"

Pengin banget rasanya banting ini anak satu, udah datar, agak polos menjurus bego. Udah tau aku kaget sampe keselek, masih ditanyain 'kau baik-baik saja?'. Tapi gpp, ntar aku hapus kau dari daftar husbu ku. Termasuk Bakugo sekalian.

Arghhhhhhhhhhhhhhh!

Selesai aku misuh-misuh kagak jelas dalam hati, aku kemudian bangun dan memasang senyum pepso* kek punya Sero. "Aku baik-baik aja, cuma agak gila."

Pemuda itu kemudian menghela napas lirih, "Kalau begitu ayo pulang, setidaknya kita searah sampai depan." Wow, diajak pulang sama ikemen. Aku cuma mengangguk pelan dan mulai mengekori Todoroki.

Tapi pada akhirnya kami berjalan bersebelahan.

"Hei (Name)," Atensi ku teralihkan, menatap bingung remaja laki-laki di sebelahku. Todoroki masih menatap lurus langit senja, sebelum akhirnya mulutnya mulai terbuka menyuarakan kata-kata.

Fall [Boku No Hero Academia × Reader] • END •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang