38

783 132 36
                                    

Hei hei..

Do you like my story?

Do you like (Name)?

Choose one, tapi ini nggak terlalu berpengaruh ke cerita.

Bakugo × (Name)

Or

Todoroki × (Name)


















Sama aja kalian minta (Name) kalem atau (Name) tambah goblok :v

Gak gak.

Camda.

Happy reading all

>_< >_< >_<

-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-

Pada akhirnya, hari ujian pun tiba. Aku cuma diam bertengger sembari mendengarkan ucapan Aizawa-sensei. "Jika kalian bisa lulus ujian dan mendapatkan Surat Izin Pahlawan Sementara, kalian sudah bukan lagi telur, melainkan anak ayam yang baru saja menetas. Menjadi pahlawan semi-profesional.  Berjuanglah."

Dah, itu pidato pagi hari ini ya gaes.

Tambah bikin ruwet.

"Baiklah, mari kita menjadi anak ayam." -Kaminari.

"Ayo kita teriak seperti biasanya." -Kirishima.

Dari belakang, alias aku yang mojok belakangnya Bakubom, aku memperhatikan Yoarashi Inasa yang sudah siap sedia mau ikut teriak.

Yah... Kalian tau sendiri.

Aku malas banget kalau ketemu yang kek ginian, penginnya cepet-cepetan gelud.

Eh tapi nanti aku ngacir ke mana?

Ikut Mido dkk?

Apa Bakugo dkk?

Apa malah Todoroki?

Atau mencar sendiri?

Gak gak, opsi terakhir nggak bisa dipakai.

Aku masih harus menyimpan quirkku dari sekolah lain. Paling tidak aku ikut sama siapa kek yang quirknya bisa ku manfaatkan.

Dan jawabannya cuma Todoroki.














































Ya.. mungkin seperti itu.

Tapi, gimana nanti pas ujian penyelamatan?

Bisa-bisa aku ketemu sama Inasa pas ngelawan Gang Orca.

Tapi mencar aja ding.
























"Oh, Bakugo, Todoroki dan (Name) pasti punya hati yang kuat. Kalian masih bisa bertahan sampai sekarang, aku kagum dengan kalian."

Shindo Yo, mulutnya manis, tapi kelakuannya pahit lebih pahit daripada kopi.

Bakugo sudah mengelak duluan, sampai dia sendiri memang bisa membaca kepribadian si Shindo tukang bikin gempa bumi.

Bakugo mundur beberapa langkah, dia jadinya sekarang di samping ku.

"Dia tidak sebaik kelihatannya, benar?" Gumamnya pelan, mungkin bertanya kepadaku.

"Yah... Memang seperti itu, mungkin.." Balasku ikut bergumam kecil.
























Fall [Boku No Hero Academia × Reader] • END •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang