55

489 90 5
                                    

Firasatku buruk di S4 ini. -(Name).

Aku juga, sedang bingung dengan pelajaran yang makin hari makin bikin pusing kepala.

Dahlah.

Double up ygy...

-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-

Ditemani rintik hujan, kami bertiga keluar dari gang dan meneduh sebentar di bawah pohon dekat jalan. Lemillion alias Togata-senpai sedang berkutat dengan ponsel hendak menelepon Sir, sementara aku menghajar Midoriya pelan karena bikin aku dan Togata-senpai panik.

"Lain kali kalau mau bicara lihat kondisi dulu. Aku paham kau khawatir dengan keadaan Eri, tapi tidak sampai sebegitunya. Kita tidak tau apa quirk milik Chisaki, bisa saja kalau tadi kita melawannya, kita pulang hanya tinggal nama, kau paham?" Aku berceramah panjang, agak menjauh sedikit dari Togata-senpai.

"Maaf, aku tidak bisa diam begitu saja."

"Aku paham perasaan mu, tapi pikirkan juga kalau semisal kita perlu turun tangan membantu menyelamatkan Eri, kita malah dipersulit karena bocornya informasi karena kelalaian kau yang terlalu blak-blakan menunjukkan ekspresi ketidak percayaan mu itu, Midoriya." Aku menghela napas panjang, usai Togata-senpai selesai menelepon Sir, kami diajak bertemu di suatu tempat.

Aku heran, padahal aku yang kena tabrak si Eri, tapi kenapa Midoriya juga sekhawatir itu? Yah, mungkin karena nalurinya yang memang seperti itu.

Ah, ini merepotkan kalau sampai aku ketemu Chisaki pas penyelamatan Eri.
































Sementara kami terus berjalan, aku menaikkan tudung dan mencoba menjalankan rencana ku yang sempat tadi ku coba dulu.

'Eri, kamu bisa dengar? Jangan menjawab lewat suara, kamu bisa menjawabnya di kepalamu. Aku ini yang tadi sempat bertemu dengan mu... Jangan takut.'

Menggunakan quirk dengan menatap matanya, lalu bisa tau dimana lokasi seseorang dan juga berkomunikasi lewat telepati dua arah. Aku ragu kalau Eri akan menjawab, tapi setidaknya aku sudah berusaha.

'Apa perempuan itu...?'

Di notice anjir.

'Itu benar,'

'J-jangan, tidak perlu lagi bertemu. Orang itu bisa saja membunuh kalian...'

'Aku tau, tapi tidak akan begitu untuk seterusnya. Kami akan tetap datang, entah kapanpun itu, kami akan membuatmu keluar dari sana. Oke?'

'Tapi...'

'Tenang saja, penderitaan mu pasti berakhir. Sampai jumpa nanti..'


















































"Maaf, kami mengacaukan. Seperti menabrak murid pindahan di perempatan jalan." Ujar Togata-senpai usai menceritakan apa yang tadi terjadi. Rintik hujan tidak menghalangi kami semua untuk bertemu di luar ruangan.

"Tidak," Nighteye mengangkat satu tangannya, "Ini adalah kesalahan ku. Jika aku bisa menggunakan pengelihatan kepada kalian, hal semacam ini bisa dihindari."

"Yang penting kalian baik-baik saja." Timpal Bubble Girl. "Berbahaya jika kalian sampai dicurigai."

"Padahal kelihatannya tidak terlalu menakutkan," -Midoriya.

"Beberapa hari yang lalu, ketika gerombolan perampok kabur, terjadi kecelakaan truk yang melibatkan orang lain. Orang yang terlibat adalah Chisaki dari Hassakai," terang Nighteye sembari ia membenarkan kacamatanya. "Lalu tidak ada korban jiwa, kelompok perampok itu merasakan sakit lalu tidak sadarkan diri. Tapi tidak tau bagaimana tidak ada luka sama sekali. Tidak hanya itu, penyakit lama seperti rematik semuanya sembuh. Kepolisian berpikir itu adalah quirk Chisaki. Tapi karena penjahat sudah ditangkap dan tidak ada yang terluka, jadi akhirnya tidak dapat mengejarnya."

Fall [Boku No Hero Academia × Reader] • END •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang