50

545 95 6
                                    

Nggak kerasa udah 50 chapter.

Happy reading ^_^

_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_

Pagi harinya, saat akhir pekan. Aku sudah siap sedia dengan seragam sekolah, plus almamater. Tidak lupa doa agar i'm stay fine sampai di agensi.

Bersama Midoriya yang agak terkejoed.

"J-jadi (Name)-san juga akan magang di agensi Nighteye?"

"Begitulah. Tapi aku tidak yakin kalau aku diterima."

"Aku juga. All Might sudah menceritakan tentang siapa yang pantas mewarisi One For All, itu juga membuat ku tidak percaya diri."

Bentar.

ALL MIGHT MALAH UDAH CERITA KE MIDORIYA?!

WHAT THE---

Sekian lama, alur berubah secara drastis juga.

Anjirlah.






















































"Hai Nao-san!" Aku sedikit membungkuk menjawab sapaan Togata-senpai, "(Name) saja."

"Baiklah, (Name)-san."

Scene seharusnya kalau kami masuk, Bubble Girl lagi di gelitikin pakai alat apa itu namanya kagak tau, tapi Nighteye mukanya B aja.

Heran dan aing.

Dahlah. 

Hilangkan stres.

SO NOW, I WANT TO BE A REAL (NAME). THE HUMANS TERGILA DAN TERABSURD DI KELAS A.

Sembari aku mengatakan itu di dalam hati, aku menepuk--- lebih ke menampar pipi ku sendiri.

Sempat dilihatin sama mereka berdua, tapi bodoamat.

"(Name) yang dulu sudah kembali..." Gumam Midoriya pelan sembari tersenyum kecil.

Eh?

Jadi si Midoriya sadar?!

WHUT----

AU AH.

"Kau sadar?" Tanya ku pelan.

Ia menggaruk pipi pelan, mengalihkan pandangannya ke arah lain. "Yah, lagipula siapa yang tidak sadar kalau akhir-akhir ini (Name) lebih menyeramkan dari biasanya."

"Apa maksudmu lebih 'menyeramkan'?" Anjir. Dikatain kuntilanak masa.

"Etto.. Aura yang dipancarkan lebih.... Eum... Pokoknya menyeramkan deh."

"Anjir,"




































































"Sir! Kami sudah tiba!" Ujar Togata-senpai dengan semangat sembari mendobrak--- membuka pintu ruangan Nighteye. Aku sempat tertegun ketika mendapati Bubble Girl tengah ketawa-ketiwi kena gelitik sebuah alat khusus.

Benar-benar bikin heran, gimana bisa itu Sir nggak ikut ngabrut. Aktingnya luar binasa.

Tatapan tajam pria itu terarah bukan kepadaku, tapi kepada Midoriya yang sudah mode wajah All Might. Anjir pengin ngabrut tapi sadar ada banyak pasang mata.

Jadi, mending ngabrut di asrama or di kelas bareng Kirishima yang liatin Sero n Kaminari yang dikejar-kejar Bakugo karena bikin rusuh. Belum lagi kalau misal Aizawa-sensei masuk kelas, udah pasti kena jerat tali kematian.

Fall [Boku No Hero Academia × Reader] • END •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang