Hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Pppppppppppppppppppppppppppppppppp
Ppppppppppppppppppppppppppppppppp
YyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyRrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr
Eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee
Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Dddddddddddddddddddddddddddddddddd
Iiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii
Nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
Gggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg.-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-
Please, authornya lagi kumat.
Sumpeh, kenapa ngantuk banget dah, bujubuset. Padahal tadi malam aku dah tidur cepet, bangun juga agak telat karena hari libur, memang membagongkan. Belum lagi kalau sekarang aku kudu cepat-cepat nyusul Midoriya dan Kirishima plus Uraraka yang sudah di bawah untuk menemui Eri di asrama guru.
"Tsuyu, apakah sudah selesai?" Tanyaku kepada gadis berambut hijau gelap yang sedang di belakang ku sembari mengepang rambut ku yang lumayan agak acak-acakan. Tentu sambil berjalan ke luar asrama.
"Belum, kero. Tunggu sebentar lagi," sahutnya.
"Ohayou, (Name), Tsuyu-chan!" Sapa Uraraka.
"Ohayou, Ochako/Uraraka." Jawab kami berdua.
Kami berlima pun berjalan ke asrama guru, Uraraka dengan iseng mengambil beberapa bunga dan merangkainya menjadi mahkota, lalu diletakkannya di atas kepalaku.
"Silahkan jalan duluan, yang mulia."
"Apasi? Kau kumat apaan dah?"
"Seperti di film-film fantasi," komentar Midoriya.
"Cantik sih, tapi sayang kelakuannya kayak setan."
"Kirikanjing, seenggaknya komentar yang benar dikit dong." Balasku.
"Lah, kan memang kenyataannya."
"Wuasyu,"
"Kita akan merawatnya di U.A," ujar Aizawa-sensei saat kami sampai di dalam asrama guru, di sana Eri tambak sedang di kuncir oleh Hado-senpai. Midoriya auto terkejoed-kejoed.
"Kawaii nee,"
"Aku jadi teringat adikku, kero. Salam kenal, Eri-chan."
"Salam kenal."
"Eri sepertinya dibuang oleh orang tuanya, pemimpin Hassakai yang memiliki hubungan darah dengannya selama ini koma dan masih belum sadarkan diri. Kedepannya tidak ada yang merawatnya." Terang Aizawa-sensei saat kami berada di luar asrama, tentunya agar Eri tidak mendengar semua itu.
"Dan mungkin kalian juga sudah mendengarnya dari para guru. Tanduk yang dilepaskan quirk Eri," ujar Togata-senpai sembari menunjuk dahinya.
Mereka lanjut ngobrol mengenai Eri, dan aku malah bosan cuma diem bae gabut pisan.
"Kalian kelas A kembali dulu ke asrama, nanti akan ada tamu yang datang."
Tamu?
Oh!
Wild Wild Pussy Cats?!
Terus, besok pengumuman Hero Billboard Chart JP?!
And besok juga pertarungan Endeavor, Hawks melawan High End Nomu!
Hampir aja lupa.
Sembari aku menyeruput kopi susu, aku duduk di dekat Yaoyorozou. Menunggu tamu yang nanti akan datang.
"Kira-kira, gimana ya peringkat pahlawan di Hero Billboard Chart JP yang akan diumumkan? Aku penasaran banget," Mina bergumam, entah bertanya kepada siapa.
"Ya, kalau peringkat 1 sudah bisa ditebak. Mungkin, Endeavor? Lalu Hawks berada di nomor 2." Sahut Kaminari.
"Tapi bukankah Black Jack juga cukup menarik perhatian? Katanya dia dan Hawks hampir seperti rival lho..." Tukas Mineta.
Sementara itu, Tokoyami yang lewat malah menyeletuk, "Sepertinya tidak. Mereka kalau bertemu malah seperti kakak beradik."
"HAH?!"
"Tidak heran kalau begitu. Dulu aku pernah menghubungi Black Jack soal magang, eh malah ada suara Hawks yang merusuh." Aku ikut berkomentar.
"Gak mungkin!"
"Masa sihh?!"
_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_
Hi guys, sorry pendek ya!
Soalnya biar nyukup untuk chapter selanjutnya. Dan lalu ada yang namanya movie!
Tapi kalian harus siapin teplon kalau marah saat liat pengumuman di chapter 94.
Hehe, see you..
Walau gak rela.
Candaaaaaaaa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall [Boku No Hero Academia × Reader] • END •
FanfictionBOOK 1, BOOK KE-2 SUDAH UPDATE DENGAN SAMPUL YANG SAMA ☺️ --------------------- [END] Terjebak dalam dimensi gepeng membuat (Name) harus berjuang membiasakan diri dengan keadaan sekitarnya dan juga identitas barunya. Siapa yang tidak familiar dengan...