34

871 143 56
                                    

(Name) heboh.

Jangan lupa mampir ke Ig aing, linknya ada di bio. Monggo yang mau liat art (Name) dari author, nggak bagus amat sih.

Jangan lupa juga tekan tombol bintang!

_________________________

Mikir dulu...

Nao, Nao... Katanya kita mau balik ke isekai langsung, kenapa aku kembali ke alam bawah sadar?

"Soal itu... Aku ingin bertanya sekali lagi kepadamu (Name)."

Nanya apa?

"Yakin benar-benar mau kembali? Aku takut jika kau terbebani."

Aku terbebani jika aku ngelawan Shigaraki dkk. Selebihnya aku hampir menikmati semuanya.

"Yah, kalau seperti itu aku juga malas meladeni di muka tangan. Tapi... Apa kau tau sesuatu?"

Naon?

"Satu kelas tengah menunggu kabarmu, tidak terkecuali Bakugo dan Todoroki yang memang dalam serial digambarkan cukup cuek."

Hmmz...

Nggak bener itu.

"Bener."

Suer?

"Kewer kewer deh."

Anjir ngakak.

Tapi nggak bisa ketawa.

ARGHHHHHHH PADAHAL UDAH PINDAH DIMENSI ANJG.

Nih anak TOXIC mulu, perlu di ruqyah. -Author.

Tapi pas kita bangun, kau aja yang ambil alih tubuh. Aku mau berkelana ke asrama U.A.

"Tapi...."

"NGGAK ADA TAPI TAPI! KAU KUDU BALIK AMA ABANG KAU!" Yee, bisa ngomong lagi..

"Lah kok ngegas..."




















Itu terjadi beberapa jam lalu.

Nao dan Fuku akhirnya berpelukan sebagai kakak beradik yang kini sudah kembali bersatu. Sementara aku hanya melihat di pojokan kamar pasien sebagai setan.

Tapi kemudian aku mencoba melihat-lihat asrama U.A.

Terutama kelas 1-A.

"Eh? (Name) sudah sadar? S-syukurlah.... Terima kasih, sensei..." Uraraka menangis, kemudian Mina juga melontarkan pertanyaan.

"Aizawa-sensei, kapan (Name) ikut ke asrama? Kami merindukannya."

"Kemungkinan besar dia tidak akan ikut program asrama ini, keluarganya melarang keras."

"Tapi,"

"Berdoa saja, lusa mungkin dia sudah bisa bersekolah lagi..."

















Tapi nyatanya, Fuku sama sekali tidak memberi izin.

Dan itu baru saja terjadi tadi malam setelah akhirnya aku bisa pulang.

"Maaf (Name), tapi tidak. Aku terlalu khawatir, kau sudah menjadi target utama, belum lagi dengan luka mu itu."

Aku menghela napas, memangku dagu sembari duduk di meja belajar. Jam kini menunjukkan pukul setengah satu pagi kurang.




















Memang membagongkan.

'(Name), sekarang bagaimana?'

Entahlah. Aku masih ingin bersekolah di U.A, tapi Fukuyama sama sekali tidak memberi izin walaupun hanya bersekolah tanpa masuk asrama.

Fall [Boku No Hero Academia × Reader] • END •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang