Happy Reading❤️
-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-
"Aku mengatakan kalau manusia itu lemah,"
"Heh! Sadar diri kau! Yang buat kau itu manusia! Kau robot punya otak kenapa kagak buat mikir?!"
"Manusia lemah karena mudah terpancing emosi,"
"Kau beneran ngajak ribut, yah. Belum mulai aku latihan udah panas ini otak gegara kau, kalau bukan manusia yang buat kau, kau sudah hanya tumpukan barang dan kabel nggak berguna, paham kagak?!"
"Manusia lemah karena memiliki kekurangan, kami robot tidak."
"Beneran ngajak gelud ini. Ku tanya sama kau, kalau kau tak punya baterai ataupun listrik, mana bisa kau jalan-jalan plus mikir?! Kalau nggak ada manusia, kau juga nggak ada."
"Kami robot bisa diperbaharui, tapi manusia tidak,"
"Halo Aizawa-sensei, ku ledakkan ini robot satu ya..." (Name) yang sudah terlanjur emosi segera menghubungi gurunya, Eraser Head hanya geleng-geleng sembari mengatakan kalau tidak perlu meladeni robot-robot kagak ada akhlak itu.
'Fix kalau aing debat sama ini robot terus, yang ada sampai Midoriya tua nanti juga belum kelar-kelar.'
Ia menghela napas, kemudian melompat tinggi dan meninggalkan robot yang masih terus berceloteh. Pengin nampol, tapi takut dimarahin sama wali kelasnya.
"Aku sudah mempersiapkan robot besar di sebelah selatan, lapangannya akan ditutup agar suaranya hanya menggema di sana." Ucap Eraser Head memandu muridnya dari telepon. (Name) mengangguk, ia segera menuju ke tempat yang diarahkan.
Suasana lapangan yang dibuat sedemikian rupa sehingga mirip dengan keadaan kota pada aslinya, ada banyak pemancar hologram dinyalakan guna membuat suasana semakin kuat. Backsound suara keramaian juga disetel, pahlawan terlihat wara-wiri ke sana kemari.
Akan tetapi,
DUAR!
Muncul sosok robot tinggi besar yang mulai mengamuk, seketika itu suasana berubah kacau. Robot yang mengamuk membuat semuanya hancur dan terbakar. Suara teriakan minta tolong terdengar dari arah dekat robot. Benar saja, saat (Name) menghampiri ke sana, sebuah keluarga sedang panik melindungi putri mereka yang kakinya terluka.
(Name) segera menyerang, namun sesuatu terjadi.
Deg!
'WOI INI QUIRKKU KEMANA ANJG?! KENAPA KAGAK BISA DIGUNAKAN?!' Tangan kanannya sudah maju duluan, tetapi karena kepanikan itu, ia dengan jam tangan miliknya segera mengeluarkan tabung kecil yang merupakan tingkat yang bisa berubah bentuk.
Ia melayangkan tabung senjata itu ke arah robot, saat hendak mencapai robot, tabung itu segera berubah menjadi tongkat panjang dan menyerang robot dengan berputar-putar kuat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall [Boku No Hero Academia × Reader] • END •
FanfictionBOOK 1, BOOK KE-2 SUDAH UPDATE DENGAN SAMPUL YANG SAMA ☺️ --------------------- [END] Terjebak dalam dimensi gepeng membuat (Name) harus berjuang membiasakan diri dengan keadaan sekitarnya dan juga identitas barunya. Siapa yang tidak familiar dengan...