85

346 66 3
                                    

Happy Reading❤️

-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-



































"Tidak apa-apa sih," aku menghela napas lega ketika mendengar respon Sero, "Tapi apa kau yakin akan tetap mengikuti festival budaya dengan keadaan quirkmu yang sedang bermasalah begitu?" Lanjutnya.

Aku mengangkat bahu, "Tidak tau sih, tapi aku masih bisa bertahan selama festival budaya, tapi sayangnya aku tidak bisa terus menerus menggunakan quirk ku."

Yeah, aku menceritakan keadaan quirkku kepada tim efek, tetapi belum menceritakannya ke yang lain. Yang ku katakan bukanlah kehilangan quirk, namun aku memiliki kendala waktu terhadap penggunaan quirkku sendiri. Menutupinya dengan quirk random? Oh bro, that' impossible. Aku sudah mencoba, namun tetap saja quirk ku akan berhenti setelah 10 menit. Maksimal waktu yang bisa digunakan adalah sekitar 15 menit. Agak menyebalkan tapi ya mau bagaimana lagi?

"Kalau begitu, kita butuh seseorang lagi untuk bagian membantu Aoyama bergerak." Ujar Koda.

"Aku! Aku punya usul! Bagaimana kalau Midoriya yang punya power dan kecepatan, dia bisa membantu kita bukan?"

"Nice idea, (Name)!"



















































































"Togata-senpai!" Ketika aku keluar dari asrama, nampak Midoriya dan beberapa anak lain mendekati Eri yang datang bersama Togata-senpai juga Aizawa-sensei. Aku pun segera mendekat dan ikut membaur. "Eri-chan..."

"Deku-san, (Name)-san."

"Yo, selamat datang di U.A." Sambutku.

Uraraka dan Tsuyu memuji Eri, sementara Aizawa-sensei bilang kalau kepala sekolah telah setuju dengan usul Midoriya untuk membiarkan Eri mengikuti acara festival budaya.

"Dia ke sini agar tidak merasa terkejut dan panik, biarkan dia akrab dulu bersama kalian." Jelas Aizawa-sensei usai mengatakan alasan kepala sekolah menyarankan agar Eri datang dulu sebelum festival budaya benar-benar digelar.

Ketika diajak berkenalan oleh Iida dan Mineta, Eri bersembunyi di balik tubuh Togata-senpai. Aku dan Midoriya kemudian diajak untuk pergi berkeliling U.A menemani Eri.




































































"Tangan (Name)-san tumbuh lagi?" Tanya Eri saat melihat ku keluar dari asrama, aku hanya tersenyum kecil. "Tidak, belum. Ini hanya seperti... Um, tangan sambungan? Intinya aku tidak bisa merasakannya seperti tangan biasanya. Karena tidak ada otot dan tulang yang menyusun tangan ini." Eri memiringkan kepalanya, aku hanya bisa menghela napas memakluminya.

"Untuk menutupi keadaan mu ya?" Aku mengangguki ucapan Togata-senpai, setelah Midoriya datang, kami semua segera pergi menuju gedung sekolah, terutama kelas 3.

Ramai banget, gedungnya dihiasi dengan berbagai ornamen. Suara-suara orang tengah sibuk terdengar di mana-mana, tapi yang ada adalah suara dan tawa bahagia. Banyak juga yang mengatakan kalau tidak sabar dengan kedatangan festival budaya bulan depan.

"Walaupun hari ini libur, tapi karena tinggal di asrama, banyak sekali murid yang mempersiapkan festival budaya."

"Padahal festivalnya masih sebulan lagi," celetukku.

Fall [Boku No Hero Academia × Reader] • END •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang