4

2.4K 324 40
                                    

Hai hai haiiiiiiiiiiiii, Ohayou Konnichiwa oyasumi.......

Gimana kabar? Sehat? Syukur deh.... Betewe, authornya gak pinter bikin scene gelud, jadi jangan berharap banyak ya!

Uhuy, double update nieh....

Sekian, happy reading...

Bruk

Bukan aku yang jatuh, tapi tangan robotnya. Ketika aku menghindari serangan dari robot yang satu, yang lainnya menyerang dari belakangku, tepatnya titik buta. Tapi aku yang sadar segera bermanuver dengan memutar badan dengan cepat, kemudian memijakan tangan ke arah tangan robot yang hendak menyerang, lalu memutarnya sehingga copot dan jatuh ke tanah.

Aku kemudian melompat turun dan mundur sampai jarak sekitar 10 meter. Tanganku memutar ke arah sabuk dan jarum-jarum kecil mulai keluar mengikuti tanganku. Nyantet yuk, cuma kurang boneka jerami aja...

Pengendalian Dasar : Jarum Kematian

Jarum-jarum itu segera melesat ke arah para robot, ukurannya yang sangat kecil membuatnya tersamarkan dengan pencahayaan yang cukup redup di tengah-tengah gedung tinggi. Jarum-jarum itu menerjang titik lemah para robot, yaitu perpotongan lengan, kaki, bahu dan kepala.

Authornya sulit menjelaskan suara, intinya suara jatuhnya bagian robot terdengar di mana-mana. Aku sendiri hanya menyeringai kecil, kaki ku mulai melangkah meninggalkan arena menuju gedung, membiarkan jarum-jarum itu bermain dengan sendirinya.

Derap langkah kakiku menggema di seluruh ruangan, netraku melirik sekeliling mencari dimana tempat nuklir bohongan itu disembunyikan. Ingat pelajaran IPA kelas 6 SD, suara bisa merambat melalui udara. Tapi kan robot ndak bernapas, terus gimana mau maju? Menggunakan angin sebagai senjata? Memangnya bisa?

Pengendalian Menengah : Telinga Kelelawar

Telinga kelelawar menjadi pendengar suara yang sangat sensitif, bahkan bisa mendengar gelombang ultrasonik yang tidak bisa didengar oleh manusia biasa. Disini bukan berarti aku mempunyai quirk kelelawar, tapi dengan menggunakan angin sebagai perantara suara.

Tapi gak bisa njir...

Oh! Nao pernah coba teknik ini, dia pakenya pas coba kabur dari si kepala plontos.

Pengendalian Tinggi : Detektor Angin

Dalam artian menggunakan udara, dengan merasakan udara dalam suatu tempat. Jika massanya berbeda dengan yang lainnya, kemungkinan besar ada benda atau semacamnya. Dan dengan angin itu juga bisa mendeteksi apa yang ada di balik ruangan.

Dapat!

Lantai 3, ruangan ke 2 dari kanan. 2 robot berukuran sedang, dengan sasaran bom nuklir bohongan. Dengan santai, aku memasuki lantai 3, kemudian berdiri diam di depan pintu ruangan. Sebelum akhirnya aku membuka pintu, terdengar suara robot yang bergerak.

Dan ketika aku masuk, 2 robot itu segera menyerang bersamaan dari arah atas. Aku segera melesat melewati mereka dari arah bawah, sampai akhirnya berdiri di belakang mereka. Dua robot itu berbalik setelah menyerang angin, aku tidak tinggal diam. Tanganku mengarah ke mereka, kemudian menghempaskan sampai ujung lantai 3.

Jujur cukup menguras energi, mengingat ini pertarungan pertamaku dengan quirk.

Robot-robot itu tidak bergerak lagi, aku berbalik dan melangkahkan kaki. Sampai akhirnya menyentuh target dan akhirnya...

"Pemenangnya tim hero."

-----------------------------------------

"Wah... (Name)-chan hebat!" Seru Mina saat melihatku kembali ke ruang monitor, terlihat wajah para murid seperti agak kaget dengan pertarungan ku tadi. Kecuali Bakugo yang kelihatan masih galak dan Todoroki yang B aja, si Midoriya kan masih di rawat sama Recovery Girl.

Fall [Boku No Hero Academia × Reader] • END •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang