51

483 104 4
                                    

Ngoghey kita ketemu Eri.

Tapi nanti di chapter 53 :v

Tpi gimana perannya si nem anjer.

Au ah bodoamat.

-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-











































Aku menggaruk tengkuk leher, kemudian menutup mulut dengan tangan karena menguap. Sero, Sato, Kaminari, Mina, Mineta, Iida dan juga Midoriya terus mengobrol. Sesekali mereka tertawa kecil mendengar Mineta yang menceritakan nasib naas ketika ia dulu magang di tempatnya Mount Lady.

Aku nyimak, tapi ngantuk anjir. Kagak ada kemajuan ditopik, kalaupun ada dan berbau humor, aku nggak berkutik dan cuma memasang wajah datar.

"(Name) kebanyakan pikiran atau bagaimana? Tumben sekali kau tidak membuat masalah." Celetuk Mina yang auto membuat perempatan emosi muncul di kening ku.

"Maksud ente naon?" Tanya ku yang cepat cepat menstabilkan emosi. Kan nggak bagus (Name) yang baik dan tabah ini esmosi sendiri.

Belum sempat Mina menjawab, ponselku sudah berdering duluan. Aku cepat cepat pergi menjauh dan keluar asrama, kalau bukan dia yang telepon, kagak bakalan juga aku sampe keluar asrama. Paling enggak ya ngacir ke kamar.

"Setidaknya kalau mau telepon, beritahu aku lewat pesan. Jangan tiba-tiba, bisa-bisa temanku yang lain malah jadi penasaran dengan kau." Ucapku agak tidak sabaran, tapi justru suara di seberang buatku agak terkejut dan hampir membanting ponsel.

"Are? Ternyata adiknya Fukuyama bisa semenakutkan ini? Padahal dulu kelihatannya baik-baik."

Suaranya Hawks.




































































ANJIR.

KETAR-KETIR NGGAK TUH?



































Enggak, ini kan (Name).

















"Oh, Hawks-san. Jika ingin berkomunikasi dengan Tsukuyomi, kau bisa menghubunginya langsung." Balasku.

"Tidak tidak, aku menghubungi mu karena satu dua hal mengenai hal yang bersangkutan dengan si Dewi Pelangi Yunani kuno."

...

Tinggal ngomong Iris aja ngapa.

Kenapa pula aku harus berurusan dengan si burung elang merah ini.

Apa mungkin, karena ia juga menjadi sorotan?

Hmmz.

Ini membagongkan.

"Baik, aku mengerti. Lalu di mana kakak laki-laki ku?"

"Dia sedang makan ayam bersama ku, aku meminjam ponselnya karena aku sedang sibuk untuk memasukan nomor mu ke ponselku."

"Aku tidak peduli dengan alasan mu. Katakan, di mana, kapan dan jam berapa."

"Karena kebetulan aku sedang di Kanagawa, jadi kau bisa ke sini. Juga aku mendengar kalau U.A sedang mengadakan magang bagi anak kelas satu, ku tunggu sampai besok malam usai kau mengikuti magang. Bagaimana?"

Fall [Boku No Hero Academia × Reader] • END •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang