65

454 87 25
                                    

Maaf ngilang agak lama😭🙏

Hem.. Akankah kita menyelamatkan Eri di chapter ini? Oho, mungkin belum bestieee...

Happy reading...

-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-

"Ah sudahlah, makasih." Ucapku yang sempat agak marah karena penempatan kata 'sialan' yang selalu diberikan saat dia memanggilku selain 'pendek'. Kagak ada akhlak memang itu anaknya emak Mitsuki.

Aku sempat bertanya dimana ia menemukan ponsel ku, ia bilang kalau si rambut durian itu menemukannya di bangku dekat mesin minuman yang kebetulan dekat dengan kantin. Untunglah, kagak diambil orang selain temen sendiri.

Masalahnya ini ponsel pemberian Iruna, kalo hilang udah ini nyawa melayang kena timpuk Fukuyang.









_______________________________







In the night, i can't sleep. And then, seseorang yang tak lain dan tak bukan adalah Centipeder mengirimkan pesan kalau besok akan diadakan penggrebekan di kediaman utama Shie Hassakai. Aku berjaga hingga kini jadi tidak bisa tidur sampai pagi, yes, i'm not sleep in two days. Alias begadang, hehe :v

And in the morning,

"Midoriya, makan kau cepet nanti kita telat kau yang ku salahkan lho..." Ucapku yang mendapati Midoriya memperhatikan lauk sarapan pagi miliknya dengan sangat serius. Teman-teman lain yang ikut dalam kasus juga kebanyakan diam, cuma aku yang justru kek malah kagak ada apa-apa.

"Kiri! Kau meleng nanti ku tabok! Awas jan nabrak gw anj-- Uraraka sama Tsuyu udah duluan aelah! Woi Mido! Cepetan!" Aku koar-koar melebihi Bakugo, sampe sekelas pun pada heran. Bukan heran ke saya, tapi ke empat teman kami yang lain.

Sampai sampai, Todoroki bertanya sesaat sebelum aku menyusul keempat anak lainnya. Dia bertanya, "Apa kalian akan bertarung dengan villain? Aku agak bingung dengan keadaan Midoriya, Kirishima, Uraraka dan Asui."

"Entahlah, jangan tanya aku. Kalau soal mereka berempat, pada kurang semangat hidup. Dah, bye." And, i ngacir menyusul mereka.
























































Sesampainya di Agensi Nighteye, aku hanya memperhatikan apa yang tengah terjadi. Dari Rock Lock yang kumat, penjelasan Nighteye, sampai sampai Togata-senpai yang udah balik lagi jadi ya... Orang yang ceria? Pokoknya bersemangat deh.

"Midoriya-kun, (Name)-san. Ayo kita selamatkan Eri-chan!" Aku hanya mengangguk, Midoriya sendiri menjawab 'ya' dengan semangat dan tekadnya.






















Jadi, bagaimana sekarang aku berpikir? Apa yang akan ku prioritaskan? Aku? Eri? Atau orang lain?

Chisaki tentu adalah villain utama dalam kejadian ini, dengan quirk overhaul miliknya, ia sudah seperti monster. Belum lagi dengan keberadaan Irinaka yang tentu sangat meresahkan. Juga, keberadaan obat yang menguatkan quirk. Apa lagi ada Toganjing sama tukang niru. Pengin ku tabok atu-atu pake palu Thor.

Selagi aku berganti kostum hero, aku agak termenung. Sampai-sanpai Uraraka hampir menerbangkan ku yang udah melamun kek orang ilang. Usai berganti baju, kami bertiga segera kembali menuju tempat pertemuan tadi, terlihat juga Midoriya dan Togata-senpai sudah berada di sana duluan.

"Kalau begitu, ayo kita berangkat!"
































































Fall [Boku No Hero Academia × Reader] • END •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang