9

1.7K 248 22
                                    

Welcome to my story! Dan selamat datang ke season 2 walaupun masih ada sedikit scene dua murid guru yang masih gelud sama sini. Mana sama-sama luka, duh jadi kasian.

Tapi bodoamat.

Makasih banyak yang udah mau vote dan baca cerita aku, huhu.... Aku tersunjang.....

Chap kali ini mengandung spoiler, jadi gomen banyak-banyak untuk kaum no spoiler. Oke?

Happy reading.

Ya.... Adu jotos pun selesai setelah 30 menit berlalu tanpa terasa. Bukan 30 menit lagi, hampir 1 hari woey!

Oke, kalem thor.

Sekarang, kita kembali ke MC kita, (Name) Naoko! Mari kita lihat apa yang sedang ia lakukan di tengah malam? Padahal nanti mau ikut Festival Olahraga lho... Kok malah belum tidur?

Author POV end

Bukannya apa, aku nggak bisa tidur njir. Baru jam 2 pagi, mana udaranya lumayan dingin. Di tengah kasur di bawah selimut, otak lemot kesayanganku tengah berpikir dan mengingat scene-scene yang akan terjadi. Mulai dari Festival Olahraga, acara magang Mido, Todo, dan Iida yang ketemu sama Stain, dan ujian sekolah. Hmmzz....

Oh ya, jangan lupakan codename.

Aku pakai nama apa? Apa ikut-ikutan Bakugo yang sampai akhirnya punya nama D........ pas manga chapter berapa itu saya lupa. Hehe, maap spoiler, gomen ya!

Codename, setidaknya berisi doa, ya?

Quirk ku bisa mengendalikan benda ataupun makhluk hidup, tapi juga bisa mengendalikan udara yang notabenenya gak kelihatan. Aku juga mungkin bisa bikin api dengan segala komponen udara, atau bikin ledakan pake gas metana? Eh ndak ndak... Nanti saya di banting sama Bakubom. Kan gak mau atuh.

Mengendalikan? Controller? Eh, controller kan pengendali, masa 'Air Controller'? Terlalu panjang menurutku. 'Controller'? Gak ih, entah kenapa aku agak gak suka.

Terus apa dong?

Eh kepikiran sesuatu tidak terduga. Oksigen bisa membantu penyembuhan, mungkin aku bakal fokus ke sana saja. Aku malas bertarung kalau memang gak perlu. Sesuatu yang berkaitan dengan oksigen? O²? Masa iya pake nama itu? Njir.

-------------------------------

Welcome to Sport Festival.

Dimana aku tidak bisa mengeluarkan seluruh kemampuan ku, padahal udah wanti-wanti pengin banget pake quirk. Secara kan, kayak excited banget gitu.... Tapi percuma.

"Ingat anjuran dokter, jangan sampai kau menggunakan quirk terlalu berlebihan." Di depanku, si hero Blackjack tengah menasihati. Aku cuma diem, ngangguk kalau perlu. Dah gitu doang.

"Hmm, aku akan datang, dan juga, berusahalah masuk 10 besar oke?" Aku mengangguk, setelah itu aku segera masuk mobil bersama Fuku. "Hei, kau memasukkan ku ke U.A atas rekomendasi mu?" Celetuk ku saat mobil baru beberapa meter berjalan. Fuku yang duduk di bangku sopir menghela napas kecil dan menjawabnya. "Kau murid perekrutan, tapi tidak banyak yang tau."

"Padahal aku pernah masuk tartarus, tapi kenapa justru dengan jalur perekrutan? Bukankah itu terkesan kalau aku ini murid yang mempunyai kemampuan di atas rata-rata?" Aku meliriknya penasaran, iya lah. Ya kali ada mantan narapidana tartarus malah di rekrut U.A, bukannya dicurigai bisa berkhianat ya? Tapi untungnya aku ataupun Nao bukan tipikal orang yang begitu.

"Ya.... Kemampuan mu memang di atas rata-rata, walaupun sepertinya kau masih terkejut karena bertarung dengan taruhan nyawa tanpa aba-aba."

"Kita berdua belum pernah bertarung, jadi jangan berekspektasi bocah seperti ku mempunyai kemampuan sebesar ekspektasi mu." Aku menyenderkan kepala di bantalan kursi, mencoba merilekskan tubuh sebelum pertarungan.

Fall [Boku No Hero Academia × Reader] • END •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang