Hi...
How are you?
Stay strong bestie, (Name) and Nao stay with you!
Author nggak selamanya mengikuti alur, kadang gegara jaringan dan kuota sekarat. Jadi beginilah, nggak tau pas waktu yang ngajar siapa.
Gomen :v
_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_
"Jurus pamungkas?" Dahi ku mengerut, akting tingkat dewa sudah ku jalankan.
Jadi itu selesai pelajaran pak Cementoss, pas ketemu pak Aijawa malah kena ceramah gegara nggak ngomong mau masuk kembali sekolah.
"Iya! Karena sebentar lagi akan ada ujian lisensi, jadi kita semua harus mempersiapkan diri terutama jurus pamungkas!" Jelas Mina yang bersemangat, namun kemudian satu kelas kecuali aku bubar untuk melaksanakan latihan.
Percuma aku memodifikasi kostum hero ku.
Iya, sampai saat ini, kemungkinan besar aku yang bolak-balik nambah sama mengurangi item. Seperti sekarang, tambahan item dari Fuku dan Iruna saat itu sudah mu tambahkan ke kostum hero ku, sementara item lain seperti senjata lain ku simpan dalam sebuah gudang besar di ruang bawah tanah rumah Fuku.
Yah... Dengan bantuan Fukuyama, aku memodifikasi beberapa item agar mampu meneleportasikan benda yang lebih besar dan lebih banyak. Aku juga mengambil sekitar setengah liter darahku.
Iya darah.
Tapi untunglah aku nggak mudah anemia.
Kalau diambil 2 liter lah baru.
Baru mati.
Hehe :v
"Kepala sekolah meminta ku untuk membatasi penggunaan quirk mu untuk seminggu ini. Hanya 15 menit." Ujar Aizawa-sensei yang tengah sibuk mengabsen siswanya.
15 menit?
Gak apa apa, lagian dulu malahan 10 menit.
"Tapi, kalaupun dibatasi kenapa Ectoplasm-sensei tidak membuat kloning dirinya untuk menjadi lawan ku?" Tanya ku yang greget pengin banget gelud.
Masih dendam bangkit dari modar.
"Lah?" Aku merasa quirkku tidak bisa digunakan, itu... Pak Aijawa kan?
Aizawa-sensei mundur beberapa langkah, mencari tempat yang lebih lapang di gedung Gamma ini. Tali senjata beliau mulai terangkat, matanya menyala.
Terbakar.
Api neraka.
Eheq.
"Maju."
.....
Yang di lawan itu mantan mumi :v
Oh ya dulu pernah lawan pas habis insiden USJ.
SWUSHHH
Aku segera melesat ke arah bapak wali kelas tercyntah, melancarkan serangan berupa pukulan dan tendangan. Terkadang juga aku dengan brutal melemparkan semacam tongkat yang memiliki koneksi dengan penggunaannya. Semacam bumerang yang bisa kembali pada pemiliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall [Boku No Hero Academia × Reader] • END •
FanficBOOK 1, BOOK KE-2 SUDAH UPDATE DENGAN SAMPUL YANG SAMA ☺️ --------------------- [END] Terjebak dalam dimensi gepeng membuat (Name) harus berjuang membiasakan diri dengan keadaan sekitarnya dan juga identitas barunya. Siapa yang tidak familiar dengan...