Kimmy menghela napas panjang sebelum menuangkan air putih di gelas. Tubuhnya sengaja ia senderkan di mini bar sambil menghabiskan air putih yang ia ambil tadi. Matanya menerawang jauh pada kehidupannya selama lima tahun yang ia lewati bersama Thomas.
Thomas Ale Kwang, pria yang kini menjadi suaminya itu ialah orang yang telah menculiknya selama lima tahun. Bukannya benci pada pria itu, Kimmy justru jatuh cinta padanya. Perhatiannya membuat Kimmy menyukainya dan menerima lamaran pria itu.
Sayangnya, pria itu memiliki sifat yang membuatnya gerah. Rasa posesif Thomas kadang membuatnya tak bisa bergerak dan jarang bersosialisasi dengan orang lain. Padahal, Kimmy ingin sekali memiliki teman yang mengerti dirinya, bukan hanya Thomas yang menjadi orangnya.
"Sayang, kamu kok disini? Ini udah malam loh? Kamu gak tidur?" tanya Thomas.
Kimmy menggeleng, "Belum ngantuk," jawabnya.
Thomas mendekat, "Tidur ya, saya paling gak suka loh lihat kamu belum tidur jam segini!"
Ada rasa tidak suka ketika mendengar ucapan Thomas, tapi ia tetap menahan diri untuk tidak mengatakannya. Karena menurutnya, Thomas bukanlah orang yang mudah mendengar kritikan.
Gadis itu mendekat seraya tertawa, "Biasanya aku juga tidur jam segini, kalau diajak lembur sama Mas kok,"
Senyuman kaku itu berubah menjadi sebuah seringai. "Kamu ngode saya ya? Kalau kamu maksa, saya sih akan mengabulkannya dengan senang hati."
Kimmy menggeleng, "Aku gak ngode kok, cuman ngomong berdasarkan fakta yang ada,"
Thomas mendekat dan ia langsung menggigit telinga istrinya itu. "Suka deh kalau kamu kayak gitu. Pasti, kamu udah gak sabar ya punya baby?" bisiknya.
"Hhhhmmm,"
"Ke kamar yuk!"
^_^
Kimmy membuka matanya yang terasa berat. Ia mengambil ponsel di atas nakas dan langsung bangun dari atas ranjang, lalu berjalan menuju kamar mandi.
Di depan cermin, ia melihat wajahnya yang tampak lelah. Ditepuknya pipi itu beberapa kali, baru kemudian ia membasuhnya dengan air mengalir. Lalu, ia melanjutkan ritual paginya dengan cepat.
"Kamu kuliah jam berapa?" tanya Thomas ketika ia keluar dari kamar mandi.
Kimmy memilih pakaian di lemari, "Jam sembilan," jawabnya sambil melepaskan bathrobe di tubuhnya.
Thomas mendekat dan membantu untuk melepasnya. Ia meletakan bathrobe itu di dekat kursi, sedikit memandang tubuh polos istrinya sekilas, lalu mulai membantu mengenakan kemeja yang dipilih Kimmy.
"Hari ini saya harus lembur. Kamu pulang kuliah gak boleh ke mana-mana ya, dan harus pulang sama supir. Dan jangan lupa untuk melaporkan semua kegiatan kamu ke saya."
"Hhhmmm,"
"Morning kiss?"
Kimmy mendekat dan langsung mengecup bibir suaminya itu cepat. Kemudian ia duduk di depan meja rias dan mulai menciptakan keajaiban di wajahnya.
"Jangan berlebihan! Saya gak suka kecantikan kamu terbagi!"
"Iya Om Sayang,"
"Jangan panggil Om! Mulai sekarang panggil saya pakai sebutan 'Mas' saja ya."
Kimmy mengangguk, "Oke, Mas Sayang,"
"Good Girl!" pujinya seraya mengecup dahinya.
Setelah mengatakan itu, Thomas berangkat ke kantor setelah memberikan kecupan bertubi-tubi kepada Kimmy. Sedangkan Kimmy, ia baru saja meminta supir menyiapkan mobil tepat pukul setengah sembilan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY POSESSIVE MAN (END) ☑️
RomanceKisah kehidupan pernikahan Kimmy dan Thomas yang didasarkan oleh penculikan, mulai dari sisi romantis Thomas sampai dengan sisi gelap pria itu yang terlalu posesif pada Kimmy. Ini lah yang justru menjadi boomerang bagi keduanya, karena Kimmy akhirny...