Benny menatap Ranju tak suka, salah siapa dia datang-datang sudah marah, padahal ia tidak melakukan sesuatu hal yang salah. Apakah dia gila atau habis putus cinta?
“Bapak apa-apa an sih? Gak malu dilihatin orang?” tanya Clarice.
“Kamu yang harusnya malu!” teriaknya sambil menunjuk wajah Clarice.
Benny yang semula takut kini menjadi tak suka. Ia maju dan langsung menyingkirkan telunjuk lelaki itu.
“Maksudnya apa nih main tunjuk-tunjuk aja?” tanyanya sama sekali tak ramah.
Ranju menatap lelaki itu tak suka, “Memangnya kamu siapa?” tanyanya.
Clarice berdecak, “Udahlah, kalian kenapa sih kok malah berantem sih?”
“Kamu yang apa-apa an, Cla!” bentak Ranju lagi.
“Gini, sebenarnya Bapak kenapa sih?” tanyanya.
Managernya masuk dan mmenengahi keduanya, “Bentar, seperti nya ada salah paham,” katanya.
“Ini ada apa sih?” tanya Clarice.
Manager itu berhadapan langsung dengan Ranju, “Ini Benny Pak, dia pemilik manajemen kami.”
Ranju jadi tampak emosi, “Oh jadi maksud kamu, Cla dimanfatin orang kayak dia?” tanyanya.
“Bukan Pak, mereka juga teman,” jawabnya.
Clarice ikut maju, “Bapak kenapa sih? Panas, demam, sakit?” tanyanya sambil memegang dahi Ranju.
Ranju melepaskan pegangan itu, lalu menatap Clarice tak suka.
“Udahlah Cla, disini aku gak ngerti apapun, tapi kayaknya aku rasa kamu gak perlu lagi ketemu sama dia, aku gak suka!” kata Benny.
“Dia CEO perusabaan yang teken kontak sama aku,” jawab Clarice.
“Batalin aja, biar aku yang kasih uang kompensasi nya!” pinta Benny.
“Ben, kamu tahu kan aku selalu profesional? Lagian aku baru aja pemotretan tadi,” jawabnya.
Benny menggeleng, “Aku gak mau perusahaan manajemenku kerja sama dengan orang yang seperti dia!”
Ranju menggeleng, lalu pergi begitu saja. Clarice mengejarnya dan mencoba menjelaskan semuanya.
“Gak usah kamu jelasin, urusin aja tuh pacar kamu!” bentak Ranju dan langsung pergi.
Clarice kembali mengejar, “Dia bukan pacar aku, dia cuman temen aku,” jawabnya.
Ranju menggeleng, “Kalau gitu gak usah jelasin semuanya sama aku. Kita bukan seseorang yang harus menjaga perasaan masing-masing,” jawab Ranju.
Clarice menghentikan langkahnya, lalu ia terdiam memandang kepergian Ranju. Benar apa kata lelaki itu, mengapa ia harus menjelaskan situasinya? Keduanya tidak berada dalam suatu hubungan, mengapa ia melakukan itu? Mereka hanya bos dan modelnya saja.
^_^
Kimmy mendengarkan semua cerita dari Clarice. Waktu itu ia masih di Sydney, pagi-pagi sekali Clarice menghubunginya. Bahkan wanita itu terus mengatakan kalau ia begitu bodoh karena menjelaskan semuanya begitu saja, padahal ia bukan siapa-siapa bagi Ranju.
“Mbak, apa itu artinya aku sudah jatuh cinta padanya?” tanya Clarice.
Kimmy diam sebentar, lalu mengatakan apa yang ada di kepalanya, “Kamu sudah jatuh cinta padanya sejak awal, Cla,” ucapnya.
Clarice tertawa, “Benar, aku cinta padanya sejak dulu. Bahkan aku sudah mulai kegeeran ketika dia bersedia kuajak pulang ke Indonesa bersama,” jawabnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY POSESSIVE MAN (END) ☑️
Roman d'amourKisah kehidupan pernikahan Kimmy dan Thomas yang didasarkan oleh penculikan, mulai dari sisi romantis Thomas sampai dengan sisi gelap pria itu yang terlalu posesif pada Kimmy. Ini lah yang justru menjadi boomerang bagi keduanya, karena Kimmy akhirny...