“Shit!!!”
Thomas menggebrak meja kerjanya dengan keras. Ia tidak percaya kalau bisa hilang pengawasan seperti ini. Mengapa juga serangan itu datang ketika ia ada di Singapura. Tanpa mencari tahu pun, ia jelas tahu siapa yang melakukan ini semua. Ya, siapa lagi kalau bukan orang itu!
“Cari Kimmy sekarang juga!” perintahnya.
Dia tidak berhenti mencoba menghubungi semua orang. Nama rektor kampus teringat, dan ia menghubunginya tak peduli waktu sudah larut malam sekali pun. Karena Kimmy belum juga pulang hingga saat ini.
^_^
Ranju berjalan terengah-engah dan jatuh. Tarikan di tangannya membuatnya terkejut, ternyata itu Ananda. Kimmy bersamanya dengan wajah ketakutan dan cemas luar biasa. Dengan sisa tenaganya, ia melepaskan jaket dan memakaikannya ke tubuh Kimmy yang tampak menggigil.
Bibirnya yang tampak pucat terus saja memanggil nama suaminya. “Mas Thomas...” lirihnya, berulang kali, membuat siapapun yang mendengarnya terasa pilu.
Di tengah sisa sadarnya, masih terdengar suara gebrakan pintu yang arahnya sangat dekat dengan mereka. Ia kembali ketakutan dalam pelukan Ananda yang sama takutnya. Serangan itu terus dilakukan tanpa henti. Mereka mencoba tetap bertahan, bahkan Ananda mencoba untuk membuat Kimmy tetap sadar. Namun, di sisa kesadarannya, mereka masih terjebak disana.
Ranju menggendong Kimmy yang tak sadar keluar dari tempat itu sebelum bangunan itu roboh dan tempat bersembunyi nya diketahui. Ananda mengawasi keadaan sekitar, karena mungkin saja mereka diserang dari sisi mana pun.
^_^
Kimmy tersadar setelah beberapa jam pingsan. Ia menatap sekeliling, ruangan rumah sakit menyapa nya. Air matanya menetes menyesal, mungkinkah itu ganjaran karena ia tidak pamit dengan suaminya?
Dengan tangan yang masih diinfus, ia terduduk. Di sampingnya ada Ananda yang menatapnya lega. Matanya mulai berkeliling lagi, mencari keberadaan Ranju. Mengerti maksud Kimmy, Ananda langsung memberitahu bila Ranju ada di IGD untuk perawatan lukanya.
“Kenapa kita ada disini?” tanya Kimmy.
Ananda menghela napas terlebih dahulu sebelum menjelaskan semuanya. “Kita tadi hampir aja gak selamat. Kamu tadi pingsan dan hampir aja gak selamat, tapi_”
Suara pintu terbuka, orang suruhan Thomas masuk bersama dengan Ranju yang wajah dan tangannya dipenuhi luka.
“Selamat pagi Nyonya,” sapanya dengan sopan.
Kimmy menganguk, “Iya...”
“Pak Thomas akan segera kesini, pesawatnya baru saja tiba di bandara.”
Kimmy kembali menganguk, “Terima kasih,”
Laki-laki itu menganguk, “Itu sudah menjadi tugas saya, Nyonya. Tuan sudah meminta saya untuk menjaga Nyonya.”
Ananda dan Ranju menatap Kimmy yang terbaring di tempat tidur rumah sakit. Ada rasa menyesal ketika melihat wanita yang ia cintai tak berdaya karena dirinya. Dan bodohnya, orang yang bisa menyelematkannya adalah saingan cintanya, suaminya. Apakah sudah saatnya dia harus mundur sebelum bertindak lebih jauh?
Suara langkah kaki yang terdengar tergesa-gesa menerobos masuk ke ruangan rawat inap. Thomas muncul dengan wajah cemas, pria itu langsung berlari memeluk istrinya yang masih tampak lemah.
“Kamu gapapa, Sayang?” tanyanya khawatir.
Kimmy menganguk, “Aku gapapa, Mas...”
Thomas kembali mengecek kondisi istrinya dengan sangat teliti. Untungnya tidak terjadi hal yang serius, pria itu merasa lega. Ia melirik Ananda yang berdiri tak jauh dari sana, lalu Ranju dengan luka-luka di tubuhnya. Sedikit tidak suka, karena baginya Kimmy sudah berbohong. Dalam peraturannya, istrinya itu tidak boleh pergi dengan laki-laki, tapi kali ini ia melanggar peraturan itu. Namun, karena ini adalah sesuatu yang darurat, maka ia tidak akan membahasnya sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY POSESSIVE MAN (END) ☑️
RomanceKisah kehidupan pernikahan Kimmy dan Thomas yang didasarkan oleh penculikan, mulai dari sisi romantis Thomas sampai dengan sisi gelap pria itu yang terlalu posesif pada Kimmy. Ini lah yang justru menjadi boomerang bagi keduanya, karena Kimmy akhirny...