#52 Keputusan Kimmy

89 5 0
                                    

Kimmy menatap suaminya yang terlelap. Wajahnya tampak kelelahan, pasti suaminya itu sedang memikirkan banyak hal. Entah itu soal pekerjaan atau karena masalah yang akhir-akhir ini sedang dihadapi.

“Sayang,” panggil Kimmy sambil menepuk pipi suaminya.

“Hhhmm,” balasnya.

“Bangun yuk! Ini udah malem tahu, kantor kelihatan serem banget kalau kayak gini. Yuk pulang sekarang!”

“Oke,”

Thomas memaksakan matanya untuk terbuka, karena rasa kantuk telah menguasainya. Ia mengambil satu per satu pakaiannya yang berserakan di lantai.

“Sayang, aku kayaknya gak bisa fokus nyetir deh,” kata Thomas sambil menguap.

“Apa kita gak usah pulang aja?” tawar istrinya.

Thomas menggeleng, “Pakai taxi aja ya, biar gak kenapa-napa di jalan. Bentar ya, aku pesan dulu taxi nya lewat online,”

Setelah supir menerima pesanannya, mereka keluar dari sana. Kantor sudah sangat sepi, hanya ada security yang membukakan pintu untuk keduanya.

Tepat ketika mereka keluar dari lobi, taxi sampai disana. Kimmy menepuk-nepuk bahu suaminya yang berada di sampingnya. Pria itu terlelap, wajahnya tampak sangat lelah.

“Sayang...” igaunya.

“Hhhmm ya,” jawab Kimmy.

Thomas memeluk tubuh istrinya erat, seolah tak ingin melepasnya. “Jangan ninggalin aku lagi ya! Aku gak mau kamu pergi dari hidupku. Tolong pilihlah aku!” katanya.

Kimmy mengusap wajah suaminya, “Iya Sayang, aku akan milih kamu. Tapi kamu janji sama aku, jangan kecewain aku ya...”

Thomas menganguk dan terlelap.

^_^

Kimmy menatap lurus ke arah langit-langit. Ia memejamkan mata seraya menggengam tangannya erat. Dia tidak tahu apa keputusannya adalah yang terbaik atau tidak.

“Ayo Kim, kamu pasti bisa...” katanya menguatkan diri.

Wanita itu kembali menarik napas panjang, mencoba menguatkan diri kalau ia bisa melakukannya dengan sempurna.

“Ingat Kim, kamu istri dari Thomas. Thomas itu nyaris sempurna, jadi kamu juga harus sempurna...” katanya.

Wanita itu melangkah dengan anggun memasuki kantor yang dulu sangat ia kenali. Beberapa orang disana memperhatikannya dengan begitu awas. Melihat itu ia tertawa, padahal ketika kecil ia sering ke kantor itu.

“Mencari siapa?” tanya resepsionis ramah.

Kimmy ingin menunjukkan sikap ramahnya, tapi ia ingat bagaimana dulu mereka tidak menghormatinya karena tidak cantik. Dulu mereka hanya menyanjung Aylina yang cantik bak Dewi.

“Saya ingin bertemu Pak Landon,” ujarnya.

“Apakah sebelumnya sudah membuat janji?” tanyanya.

Kimmy menggeleng. Resepsionis itu kembali tersenyum, “Kalau begitu belum bisa bertemu sekarang,” katanya lagi.

“Hubungi Pak Landon, katakan kalau Kimmy mencarinya...” perintahnya.

Mata Sang Resepsionis tampak membulat. Kimmy jelas tahu maksud dari respon wanita itu. Bibirnya ingin tersenyum, tapi ia urungkan.

“Maaf, apa benar anda Kimmy Prescoot?” tanyanya ingin tahu.

Kimmy menggeleng, “Bukan, saya Kimmy Bernardo Kwang,” ralatnya.

Resepsionis itu langsung menghubungi bosnya dan menjelaskan situasinya.

MY POSESSIVE MAN (END) ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang