Thomas mengikuti istrinya masuk ke dalam kamar. Istrinya itu meletakan tas dan keperluannya di atas meja belajarnya, lalu mulai membuka dasinya. Melihat itu, suaminya membantu melepaskan pakaian hitam putih.
“Aku mau mandi,” kata Kimmy.
Thomas menganguk, “Mau dibantu juga gak?” tanyanya.
“Gak usah lah, keenakan Mas nya...menang banyak...” jawabnya sambil masuk ke kamar mandi.
Selama menunggu istrinya mandi, ia mengambil tab nya dan mulai mengotak-atiknya seperti kebiasaannya selama ini. Ditekannya earphone di telinganya, lalu ia mulai berbicara dengan Brenda soal pekerjaan.
“Besok pagi kirim laporannya ke saya via email ya, saya tunggu...”
Thomas melirik istrinya yang baru saja keluar dari kamar mandi. Masih menggenakan bathrobe, wanita itu duduk di depan meja rias, dan mulai mengaplikasikan skincare di wajahnya.
Thomas melepaskan earphone di telinganya, lalu berjalan mendekati istrinya di meja rias. Ditepuknya bahu Kimmy beberapa kali, lalu ia memeluk bahu itu dengan sayang. Kimmy memperhatikannya dari cermin yang ada di depannya.
“Ngapain?” tanyanya.
“Saya mau kita baikan,” katanya.
“Jawab dulu pertanyaan aku, baru aku mau baikan sama Mas.”
Kimmy melanjutkan kegiatan rutin malamnya tanpa menghiraukan keberadaan suaminya. Thomas kembali mendekat, lalu mencium pipi istrinya singkat.
“Apaan sih Mas?” sewotnya.
“Saya mau cium, kenapa sih? Ada yang salah?” tanyanya.
Kimmy menyudahi sesi rutinnya, menghentakkan kaki, lalu naik ke tempat tidur dengan tampang ngambek. Thomas kembali mendekatinya, bahkan ikut masuk ke dalam selimut bersama. Dipeluknya tubuh istrinya itu erat, sekalipun wanita itu memberontak.
“Lepas!” kata Kimmy seraya melepaskan tangan suaminya di tubuhnya.
“Enggak mau! Walaupun kita lagi berantem, tapi kan kita masih suami istri. Karena saya suami kamu, jadi ya saya bebas mau ngapain kamu aja...” jawab pria itu.
Kimmy menggeleng, “Tapi kalau aku gak mau gimana?”
“Ya saya paksa dong...” balas Thomas tak mau kalah.
Kimmy diam saja, memilih untuk memejamkan matanya masih dalam pelukan suaminya. Melihat tak ada pemberontakan, Thomas sedikit melonggarkan pelukannya. Mengganti posisi yang tadinya membelakanginya, kini menjadi saling berhadapan. Dibelainya pipi itu dengan sayang, lalu dipandanginya wajah ayu istrinya yang membuatnya jatuh cinta, begitu juga rambutnya.
“I love you, baby...” katanya.
Kemudian di dekapnya lagi tubuh mungil itu, biarkan ia merasakan degup jantungnya yang terus saja terdengar kencang hanya karena pelukan itu. Biar ia tahu betapa ia sangat mencintainya, dan biar ia tahu bila sebenarnya tujuan hidup pria itu hanyalah untuk melindungi juga membuatnya bahagia.
Dalam dekapan suaminya, diam-diam Kimmy menangis. Ia jelas tahu suaminya itu sangat mencintainya, jauh menyayanginya melebihi siapapun. Dia jelas tahu sikap posesif dan over protective yang dimiliki suaminya adalah untuk kebaikannya. Itu lah mengapa ia menerimanya dengan senang hati. Namun, ia juga ingin tahu bagaimana kehidupan suaminya selama ini. Apakah dia bahagia? Apakah dia tidak bahagia? Dan bagaimana keluarganya? Thomas terlalu tertutup tentang hal itu seolah ia membangun dinding yang membuat Kimmy ingin kabur karena tak bisa melihat ke dalamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY POSESSIVE MAN (END) ☑️
RomantikKisah kehidupan pernikahan Kimmy dan Thomas yang didasarkan oleh penculikan, mulai dari sisi romantis Thomas sampai dengan sisi gelap pria itu yang terlalu posesif pada Kimmy. Ini lah yang justru menjadi boomerang bagi keduanya, karena Kimmy akhirny...