Masih dengan kesadaran yang minim, Kimmy mengikuti suaminya pergi ke dokter sewaktu pagi. Entahlah, katanya ia hamil dan saat ini ia diminta untuk periksa ke dokter.
“Beneran aku hamil?” tanyanya pada Thomas.
“Hhhmm belum tahu, makanya kita harus cek dulu...” katanya.
Karena sudah membuat janji sebelumnya, mereka bisa langsung masuk ke ruang dokter untuk melakukan pemeriksaan.
Di dalam, dokter mulai melakukan pemeriksaan yang dipantau langsung oleh Thomas. Dokter mengatakan bila benar ada janin di dalam perut Kimmy, ukurannya masih kecil.
“Selamat ya Pak, Bu...” kata dokter.
Thomas tampak sangat bahagia, karena sebentar lagi ia akan menjadi seorang ayah. Penantiannya yang cukup panjang, mulai dari menunggu Kimmy menyelesaikan pendidikannya sampai saat ini ia menjadi seorang ayah.
“Dijaga ya kesehatannya supaya janin nya juga sehat,” ujar dokter.
Keduanya tampak mengajukan beberapa pertanyaan tentang anjuran dan pantangan makanan untuk ibu hamil, juga hal lain yang ada hubungannya dengan kehamilan.
“Pelan-pelan, Sayang...” kata Thomas ketika keduanya hendak masuk ke mobil.
Thomas memasangkan sabuk pengaman lebih dulu, baru kemudian ia masuk ke sisi kemudi.
“Siap?” tanyanya sekadar untuk memastikan keselamatan istrinya.
Kimmy menganguk, dan suaminya itu mulai mengendarai mobilnya dengan kecepatan yang rendah.
“Mau mampir dulu?” tawar Thomas.
Kimmy menggeleng, tapi sesaat kemudian ia meminta suaminya untuk berhenti secara mendadak. Bersyukur tidak terjadi kecelakaan.
“Mas, aku mau ketoprak disana...kayaknya sih enak loh,” katanya.
Thomas menarik napas, lalu ia meminta istrinya untuk tetap di dalam mobil, sedangkan dirinya keluar untuk memesan ketoprak. Sengaja ia memesan yang tidak pedas, karena istrinya memang tidak suka makan pedas.
“Nih ketopraknya, tadi aku minta bumbu kacangnya yang banyak...kan kamu suka,” kata Thomas setelah kembali ke dalam mobil.
Kimmy dengan cepat membuka bungkusan itu dengan wajah yang senang, lalu mulai mencicipi ketoprak itu. Tapi ekspresinya berubah menjadi sedih, suaminya yang melihat itu jadi cemas.
“Kamu kenapa?” tanya Thomas.
“Kok gak pakai cabai? Kan jadinya gak pedes...” katanya.
“Lah kan kamu gak suka pedes Sayang, belum lagi maag kamu sering kambuh kalau makan pedas...” jawab Thomas.
“Tapi sekarang aku mau yang pedas!” katanya menangis.
Thomas menganguk, lantas ia keluar mobil dan minta dibuatkan yang pedas. Setelah mendapatkan apa yang diinginkan, ia langsung menyantap ketoprak itu dengan lahap. Sedangkan ketoprak yang sebelumnya dihabiskan Thomas.
Drama pun terus berlanjut, seperti apa yang sudah dikatakan Thomas, penyakit maag Kimmy benar-benar kambuh. Wanita itu panik karena perutnya terasa melilit. Thomas menyikapi dengan tenang, ia merogoh kantung bajunya dan mengeluarkan obat maag.
“Gimana enakan gak?” tanya Thomas.
Kimmy menganguk sambil nyengir. Ia lantas bersandar di bahu suaminya dan minta pria itu mengelus perutnya yang masih terasa sakit. Thomas dengan senang hati melakukannya.
“Hallo baby, perutnya ikut sakit gak? Soalnya Mama nakal makan pedas...” kata Thomas seolah bicara pada anaknya.
“Baby sehat kok, Papa...tadi aku yang minta makan pedas...” jawab Kimmy dengan nada layaknya bayi.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY POSESSIVE MAN (END) ☑️
RomansaKisah kehidupan pernikahan Kimmy dan Thomas yang didasarkan oleh penculikan, mulai dari sisi romantis Thomas sampai dengan sisi gelap pria itu yang terlalu posesif pada Kimmy. Ini lah yang justru menjadi boomerang bagi keduanya, karena Kimmy akhirny...