#51 Negosiasi

60 4 3
                                    

Kimmy menghela napas panjang, kalau suaminya itu sudah melarang maka tidak ada yang bisa ia lakukan. Itu adalah perintah dan tidak boleh dilanggar.

“Baiklah, kalau begitu aku tidak akan datang,” putusnya.

“Sayang, aku melakukan ini untuk kebaikan kamu. Mamamu dan Aylina, mereka ada orang yang manipulatif, sedangkan kamu adalah orang yang polos.”

“Iya aku tahu, kalau begitu aku pulang dulu ya...” kata Kimmy hendak menutus panggilan.

“Pulang ke rumah Momy dan Daddy ya,” perintah Thomas.

Kimmy menggeleng di tempatnya, tapi ia mau tak mau menyetujuinya. Setelah panggilan selesai, ia mulai berpikir sangat panjang. Kalau ia diminta untuk tinggal di rumah Daddy dan Momy, itu artinya sudah tidak ada waktu lagi. Sekarang adalah waktu yang tepat untuk menyelinap.

“Hallo, aku ada waktu sekarang...kalau memang penting, datang saat ini juga...” katanya.

“Baik, Mama dan Aylina akan datang menemuimu...”

Kimmy masuk ke salah satu caffe. Selama menunggu, ia mengirim pesan ke suaminya kalau ia pergi ke rumah teman.

Sebuah pelukan ia dapatkan dari Sang Mama. Sedangkan Aylina memilih langsung duduk di hadapannya. Kimmy tak membalas pelukan itu, dan meminta wanita itu duduk lebih dulu.

“Ada apa?” tanyanya langsung.

Aylina yang melihat itu tampak tak suka. Wanita itu mengibaskan rambutnya yang gerah.

“Kabar kamu gimana?” tanya Nadine.

“Aku baik, kalian bagaimana?” tanyanya sambil menyeruput minumannya.

“Kan kamu tahu kalau kita gak baik-baik aja!” ketus Aylina.

Nadine mencubit tangan putrinya itu, lalu ia tersenyum pada Kimmy.

“Kamu sudah dengar tentang merger yang akan dilakukan oleh perusahaan Papa?” tanya Nadine.

Kimmy menganguk, “Ranju menemui aku kemarin dan dia bilang aku calon istrinya...apa maksudnya?” tanya Kimmy.

“Ranju akan berinvestasi di perusahaan Papa dengan syarat dijodohkan dengan kamu,” jawab Aylina.

Kimmy tersenyum, “Apa kalian lupa kalau aku sudah menikah?” tanyanya marah.

Aylina menganguk, “Tapi mau bagaimana lagi...Ranju tidak mau denganku,” jawabnya.

“Kalau begitu carilah cara lain,” katanya.

“Papa sudah melakhkan segala cara, tapi memang ini cara yang bisa diwujudkan...” jawab Nadine.

“Mending kamu bilang ke mertua kamu untuk invest ke tempat Papa,” saran Aylina.

Kimmy meletakan gelasnya ke meja lalu bersedekap, “Kenapa aku harus melakukan itu? Bukannya kalian sudah membuangku? Mengapa sekarang baru cari aku?” tanyanya.

“Sudah jangan bahas itu! Bukannya suamimu itu yang menculikmu? Harusnya kamu tanyakan itu ke dia!” sengak Aylina.

“Kalau tidak ada yang ingin kalian bicarakan, aku pamit ya...” kata Kimmy hendak beranjak.

“Jangan dulu Kim, Mama belum bicara...”

Kimmy melirik tangan Mamanya yang menariknya, dengan sangat terpaksa ia kembali duduk.

“Katakan!” katanya.

Nadine menarik napas, ia tampak tegas sekaligus emosi. “Semua masalah ini berpusat padamu, maka tak ada pilihan lain selain menyelesaikannya. Mama tunggu kamu menyelesaikannya, hanya ada dua cara...meminta mertuamu untuk setuju bekerjasama atau menikah dengan Ranju. Hanya itu pilihannya...” katanya.

MY POSESSIVE MAN (END) ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang