“Bre, saya mau kamu pilihkan beberapa hotel terbaik ya, harus siap satu jam lagi!”
“Hah?”
“Suruh event organizer temuin saya ya, cari yang profesional pokoknya,”
“Tapi Pak, ini meeting kita hari ini gimana?”
Thomas menggeleng, “Cancel semua, ada yang jauh lebih penting dari itu!”
“Pak, CEO Moronanda sudah datang,”
“Mau ngapain?”
“Dia minta ketemu sama Bapak, katanya ada hal penting,”
Thomas menoleh, “Bilang ya saya cuman ada waktu sebentar, karena saya harus urus yang lainnya juga. Suruh dia ke ruangan saya ya cepetan!”
Thomas menunggu di ruanganannya menunggu CEO Moronanda. Tak lama lelaki berusia di atas lima puluhan itu masuk sambil membawa beberapa berkas penting.
“Maaf sebelumnya, tapi saya tidak punya waktu banyak. Jadi, jelaskan dengan cara yang singkat saja ya,” pintanya.
“Saya ingin membahas soal kerjasama kita yang akan go internasional,” katanya.
Thomas menganguk, “Saya sudah baca proposalnya. Ide nya menarik, cuman ada beberapa hal yang harus diperbarui ya. Nanti saya akan minta sekertaris saya untuk kirimkan revisinya. Saya mohon maaf dengan sangat, tapi hari ini saya benar-benar sibuk sekali.”
Setelah itu, Thomas memanggil Brenda, menanyakan tentang beberapa hotel terbaik pilihannya. Pria itu fokus mencari hotel yang cocok untuk acaranya nanti dan ia memilih beberapa yang paling terbaik.
“Event organizer nya gimana, udah kamu hubungi?” tanyanya.
“Sudah Pak, beliau sedang dalam perjalanan kesini,” jawab Brenda.
Thomas menganguk, “Bilang untuk bergegas ya, karena saya buru-buru. Saya juga ingin memesan bunga, karena saya ingin memilih bunga yang paling cantik untuk istri saya,” katanya sambil tersenyum.
“Baik Pak, akan saya tanyakan sudah sampai mana,”
Thomas melambai ke depan, lalu fokus memainkan tab nya yang menunjukkan gambar bunga yang sangat indah. Ia tersenyum seraya menganguk.
“Kimmy pasti suka,” katanya.
Ia segera menghubungi salah satu toko bunga yang paling terkenal.
“Hallo, saya ingin pesan bunga seribu tangkai mawar ya. Harus yang segar dan cantik, karena ini untuk istri saya.”
“Baik, atas nama siapa?”
“Dari Thomas Ale Kwang, untuk istri saya namanya Kimmy Bernardo Kwang,”
“Baik, akan kamu siapkan,”
“Oh ya, saya juga ingin dibuatkan sebuket bunga mawar merah. Nanti orang saya akan mengambilnya kesana.”
“Baik,”
Brenda masuk dengan tergesa-gesa, disebelahnya sudah ada seorang perempuan yang membawa map lumayan besar.
“Pak, ini dari bagian event organizer,”
Thomas menganguk, “Kamu tolong kirim salah satu orang ke Grand Florist untuk ambil pesanan bunga saya ya. Ingat, jangan sampai rusak! Hati-hati pokoknya ya!”
“Baik Pak,”
Thomas menganguk, lalu ia mempersilahkan event organizer itu untuk duduk terlebih dahulu.
“Saya sudah mengumpulkan lima hotel terbaik untuk acaranya, tapi saya masih bingung memilih satu diantara mereka. Oh ya, saya lupa mengatakan...saya ingin menyiapkan sebuah acara untuk mempublikasikan hubungan saya dengan istri saya. Jadi saya ingin semua orang tahu tanpa terkecuali...” katanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY POSESSIVE MAN (END) ☑️
RomanceKisah kehidupan pernikahan Kimmy dan Thomas yang didasarkan oleh penculikan, mulai dari sisi romantis Thomas sampai dengan sisi gelap pria itu yang terlalu posesif pada Kimmy. Ini lah yang justru menjadi boomerang bagi keduanya, karena Kimmy akhirny...