#48 Thomas VS Ranju

58 3 0
                                    

Thomas mengenakan kemejanya, lalu masuk ke ruangan meeting. Pagi tadi ia sudah puas memeluk tubuh istrinya sampai membuat wanita itu tak bisa bergerak.

“Maaf Pak, apa perlu saya buat janji dengan psikiater?” tanya Brenda.

Thomas menghentikan langkahnya sesaat, “Apa maksudnya? Apa saya tampak gila sampai harus ke psikiater?” tanyanya sambil menatap wanita itu tajam.

Brenda tanpak gugup, “Maaf Pak, saya hanya merasa Bapak perlu itu. Karena akhir-akhir ini kondisi Bapak kelihatan kurang baik.”

Thomas menggeleng, “Saya akui kondisi saya memang sedang tidak baik. Tapi kamu tenang saja, saya sudah punya obatnya.”

Brenda tampak terkejut dan bertanya-tanya obat apa yang membuat bosnya itu mengatasi masalah psikisnya.

Sambil tersenyum pria itu menjawab, “Tentu saja obatnya itu pelukan dari istri saya,”

Brenda sampai menggelengkan kepalanya tak habis pikir, mengapa bosnya itu berubah seratus delapan puluh derajat ketika membahas istrinya. Apa itu namanya kekuatan cinta?

Keduanya masuk ke ruangan meeting yang ternyata sudah penuh dengan orang juga. Thomas duduk di kursi paling ujung, lalu ketika itu ia bertatapan dengan Ranju yang sedang tersenyum.

“Selamat datang Pak Thomas, biar saya perkenalkan putra saya terlebih dahulu...dia Ranju Salvador,” ucap Ergy sopan.

Thomas menganguk, “Senang bertemu dengan anda Pak, juga putra Bapak. Baik kalau begitu, kita langsung mulai saja meeting nya hari ini.”

Pertemuan kali ini membahas tentang kerjasama dua perusahaan tersebut. Keduanya akan melakukan kerjasama dengan perusahaan Alle Corporation sebagai pemimpinnya.

“Maaf, untuk budget yang sudah ditawarkan saya rasa tidak ada masalah. Tapi saya tidak suka dengan proposalnya. Bisa buat ulang dan berikan kepada saya setelahnya.” Thomas mengatakan itu sambil membaca proposal di tangannya.

Ergy menoleh pada putranya, “Baik Pak, akan saya koreksi kembali,” katanya.

Dan pertemuan keduanya selesai sampai di situ.

“Saya sangat senang bisa bekerjasama dengan Bapak,” kata Ergy seraya menyalami Thomas.

Pria itu menganguk, tapi ia sedikit mendekat untuk berbisik, “Maka dari itu, jangan buat saya kecewa sekali pun, meski itu soal perasaan...”

Wajah Ergy tampak menahan kesal, seolah ia tertangkap basah melakukan kesalahan. Ia melirik Ranju, tetapi lelaki itu justru tersenyum licik.

“Saya akan mengurusnya,” kata Ergy.

Sebelum meninggalkan Thomas, Ranju mendekat dan menatapnya licik. “Tunggu saja, kira-kira siapa yang akan menang diantara kita? Siapa yang akan dipilih oleh Kimmy?”

Thomas meremas tangannya kuat, matanya mendelik tajam. Tangannya langsung menarik kerah Ranju, membuat semua orang yang ada disana terkejut.

“Jangan harap bisa merebut Kimmy dari saya!” teriaknya.

“Ranju, apa yang kamu lakukan!” Ergy memperingati putranya.

Ranju menatap Thomas dengan berani, “Memangnya kenapa? Anda bisa merebutnya dari keluarganya, mengapa saya tidak bisa?” tanyanya.

Sebuah tinjuan mampir ke wajah Ranju, tapi ia hanya meringis saja. “Kimmy bukan barang! Dia istri saya, dan harusnya kamu sadar ...merebut milik orang lain adalah kejahatan!” katanya seraya melepaskan cengkeramannya.

^_^

Thomas melonggarkan dasinya, emosinya masih belum stabil, napasnya bahkan masih naik turun. Ia memandang tangannya yang mengepal kuat.  

MY POSESSIVE MAN (END) ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang