Kimmy menerima suapan bubur ayam dari Ranju. Lelaki itu sangat telaten melakukannya, di matanya tampak kesenangan seolah mendapatkan apa yang ia inginkan.
“Nih tinggal dikit lagi,” katanya sambil menunjukan isi mangkok ke arah Kimmy.
Kimmy menggeleng, “Gak mau! Aku udah kenyang, Kakak makan aja, gapapa kan?” tanyanya.
Ranju menganguk dan langsung menyuap dua sendok terakhir. Kimmy bisa dengan jelas melihat Ranju tersenyum senang.
“Kakak itu sebenarnya baik kok,” katanya tersenyum.
Ranju melirik Kimmy dan ikut tersenyum, tapi senyum kali ini berbeda.
“Aku suka dengar kamu bilang kayak gitu,” katanya.
Ranju meletakan mangkuk ke atas nampan, lalu membantu Kimmy meminum air.
“Makasih,” ucapnya.
“Sama-sama,” jawabnya ramah.
Kimmy menggenggam kedua tangan Ranju, “Kak Ranju yang aku kenal itu sabar dan suka mengalah. Tapi kenapa_?” tanya Kimmy tak melanjutkan kalimatnya.
Ranju menatap Kimmy, “Kim, selama hidup aku gak pernah minta apapun. Aku selalu menuruti semua permintaan Papi. Tapi ketika ketemu kamu, aku sudah bertekad harus memiliki kamu bagaimana pun caranya. Bahkan, aku rela mati asalkan kamu keluar dari rumah yang membuat kamu bahagia.” Cerita Ranju.
Kimmy mendengarkan dengan tenang. Saat ini, ia tidak ingin mengatakan apapun apalagi sampai mendebat pemikiran Ranju, karena itu pasti akan memicu banyak hal.
“Sejak pertemuan pertama kita, aku udah suka sama kamu. Makanya ketika aku tahu Ananda dekat sama kamu, aku manfaatkan kesempatan itu agar kita dekat.”
Kimmy menganguk sambil menepuk bahu Ranju yang bergetar.
“Tapi kamu sudah menikah. Aku sempat ingin menyerah, karena kamu sudah jadi milik orang lain. Namun, sikap suamimu membuatku muak, dia begitu tidak waras sampai mengekangmu untuk berteman. Belum lagi informasi tentang dia yang seorang mafia, pernah menggelapkan dana perusahaan, dan juga membunuh orang.”
Kimmy kembali menganguk.
“Alasan itu lah yang membuat aku ingin melindungi kamu. Aku ingin merebut kamu darinya aga kamu merasa bahagia. Waktu itu ketika kamu memintaku untuk menjemputmu, aku pikir kamu telah memutuskan untuk memilihku. Tapi ternyata di dalam pikiranmu hanya dia saja.”
Genggaman tangan itu semakin erat. Kimmy jelas mengetahui semua cerita itu, karena ia memang pernah melakukan itu pada Ranju. Dan bodohnya, ia tidak tahu itu akan membuat Ranju berubah.
“Apakah kamu tahu, masalah yang terjadi di perusahaan papamu membuatku senang? Karena dengan begitu, aku bisa memanfaatkan situasi untuk memilikimu, karena papamu tak menyukai Thomas.”
“Maaf Kak,” lirih Kimmy seraya menunduk.
Ranju mengangkat wajah Kimmy yang tampak sembab. Keduanya sama-sama menangis. “Aku membawamu pergi agar kamu tidak menangis lagi. Jadi, berhentilah menangis...” pintanya lembut.
Kimmy menganguk dan langsung menghapus air mata yang masih ada di pipinya.
“Aku...aku minta maaf. Karena aku, kamu_” katanya tak bisa melanjutkan ucapannya.
Ranju menggeleng, “Kamu gak salah kok! Aku yang salah, aku yang salah karena sudah mencintai kamu. Harusnya memang aku diam saja, tapi sikap Thomas membuatku marah!” katanya.
“Dia baik kok sama aku,” jawabnya.
“Sikap dia buat aku gak nyaman. Kamu gak bebas main sama siapa pun, dan aku benci itu!” kata Ranju.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY POSESSIVE MAN (END) ☑️
RomanceKisah kehidupan pernikahan Kimmy dan Thomas yang didasarkan oleh penculikan, mulai dari sisi romantis Thomas sampai dengan sisi gelap pria itu yang terlalu posesif pada Kimmy. Ini lah yang justru menjadi boomerang bagi keduanya, karena Kimmy akhirny...