#18 Dijebak (3)

141 9 0
                                    

Curhat dikit ya...
Sebenarnya kepikiran mau nulis part ini jadi agak sedikit komedi, tapi di tengah part merasa gak cocok. Ya udah deh akhirnya balik ke outline awal 😁😁

So...enjoy ya readersku... ❤

.......

Thomas menendang setiap pintu yang ia temui. Ada begitu banyak ruangan dan ia harus membuka satu per satu pintu agar bisa menemukan istrinya. Dikeluarkannya pistol dari kantungnya dan bersiap mempertahankan diri dengan memegangnga tepat di depan dada.

Langkahnya pelan teratur, sesekali ia menendang pintu dan beberapa barang hingga berserakan di lantai. Namun, ketika ia sampai pada pintu yang terakhir, ia dihalangi beberapa orang.

Beberapa di antara mereka membawa pemukul bisbol, dan lainnya siap dengan pistol juga senjata di tangannya. Thomas siap menarik pelatuk, lalu mulai mengelabuhi lawannya itu hingga bisa merebut tongkat bisbol yang dipegangnya. Kini, pria itu memang keduanya, tongkat bisbol dan pistol.

Tongkat bisbol itu ia luruskan ke depan, hampir saja mengenai salah satu dari mereka. Kemudian satu tangannya lagi siap dengan pistolnya. Ia tepat berada di tengah-tengah dan siap melawan semua orang.

“Bodoh!” lirihnya.

Sebuah pukulan dari tongkat bisbol hampir saja mengenai dirinya. Untung saja, orangnya telah tiba dan dapat denngan mudah membereskan bangkai yang tak berguna itu. Lantas, Thomas melanjutkan langkahnya, menendang pintu terakhir.

“Mas...” terdengar panggilan Kimmy yang sungguh membuatnya menyesal, sekaligus emosi.

Thomas menatap laki-laki di samping istrinya itu denngan marah. Ia melangkah maju tanpa ragu, tapi sedangkan Daniel mundur beberapa langkah sambil menarik Kimmy bersamanya.

“Lepasin dia!” teriak Thomas kelihatan marah.

Daniel tertawa, “Maaf, saya bukan orang yang akan menuruti perintahmu!” balasnya.

Daniel melirik Kimmy sambil tersenyum, “ Dia boleh juga? Atau dia jadi milik saya saja? Dan saya akan melupakan semua kejahatanmu selamanya, bagaimana?” tawar Daniel.

Kemarahan Thomas semakin memuncak. “Jangan harap! She is mine!” teriak Thomas.

Tawa Daniel kembali terdengar, membuat Thomas murka dibuatnya. Bersamaan dengan itu, beberapa orang datang dari belakang Thomas.

“Hah, saya lupa memberi tahu kalau punya orang lebih banyak dari yang kamu pikir. Jadi pilihlah, melepaskan istrimu atau mati!”

“Saya lebih baik mati daripada melepaskan Kimmy!” putusnya tanpa berpikir dua kali.

Beberapa orang mulai menyerang Thomas tanpa ampun. Untungnya Thomas dapat menghindar dengan cukup baik. Akan tetapi, karena jumlah penyerang lebih banyak bila dibandingkan dengan dirinya sendiri, ia menjadi kewalahan.

“Mas Thomas,” panggilan itu membuat Thomas menoleh.

Kimmy menatapnya sedih. Walaupun begitu Thomas tetap menghindar dengan baik. Dia memalingkan wajahnya dari Kimmy dan menatapnya emosi. Melihat itu hati Kimmy tak tenang, karena ekspresi itu biasa digunakan ketika Thomas marah padanya.

Ketika lawannya sisa setengah, Thomas mulai kehilangan kekuatan. Kondisinya membuat lawannya mengambil kesempatan dengan memukulnya dari belakang, tepat mengenai bagian belakang kepalanya. Kimmy menjerit, dan mulai melepaskan tali yang melilit tubuhnya. Daniel yang berada di sampingnya hanya mentertawakan adegan di depan matanya.

“Adegan yang sangat lucu!” komentarnya sambil duduk bersantai.

“Lepaskan suami saya,” pinta Kimmy.

MY POSESSIVE MAN (END) ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang