Kimmy mengarahkan beberapa freelancer baru, hari ini mereka datang ke kantor untuk perkenalan saja. Selanjutnya, mereka bisa melakukan work from home.
“Oke selamat datang untuk semuanya, selamat bergabung ya,” ucapnya.
Lalu, acara dilanjutkan dengan pembagian job desc masing-masing. Ananda terus mendampingi Kimmy kemana pun. Walaupun perusahaan belum cukup besar, tapi ia tetap menjadi asisten wanita itu. Selain karena gaji yang diberikan besar, ia juga ingin menjaga Kimmy atas perintah suaminya.
“Aku udah tanya Mas Thomas sih, tapi katanya dia mau buat proposal nya dulu. Hm entahlah, kalau orang profesional tingkat tinggi mah beda ya kerjanya,” katanya sambil menyeruput cokelat panasnya.
“Hm, suami kamu memang gak perlu diragukan lagi,” jawab Ananda.
Kimmy meletakan gelasnya, “Eh tahu gak sih aku ada cerita lucu tentang Kak Ranju. Jadi kemarin katanya Clarice itu ada pemotretan di hotel, kebetulan Kak Ranju habis meeting disana. Eh tahu gak sih, dia emosi...” cerita Kimmy.
“Emosi kenapa? Aneh gitu pemotretan di hotel?” tanya Ananda bingung.
Kimmy menjentikkan jari, “Nah benar kan gak ada salahnya. Lagian Clarice juga pemotretan dengan tema hotel kok. Tapi Kak Ranju mikirnya dia itu check in sama yang punya hotel,” jelasnya.
Ananda menggeleng, “Suka gak benar, pikirannya negatif terus. Mana mungkin lah Clarice kayak gitu!”
“Nah kan, Clarice telepon aku malam-malam, karena habis dimarahin sama Kak Ranju. Dan tahu gak sih, Kak Ranju minta dia pulang saat itu juga...aneh banget kan sikapnya?”
“Eh kok kayaj de javu ya, persis banget kayak suamimu...” kata Ananda menggoda.
“Ck beda lah! Mas Thomas kan suami aku, ya jelas lah dia posesif kalau aku di deketin cowo lain. Tapi Kak Ranju, dia belum ada hubungan apa-apa, bahkan dia ngelak kalau pas aku tanya tentang hubungannya sama Clarice. Jadi udah jelas dong dugaan aku kalau Kak Ranju suka sama dia?”
Ananda menggaruk dagunya, “Benar juga sih. Kayanya kita perlu bantu Kak Ranju deh biar di sadar sama perasaannya,” usulnya.
Kimmy menarik tangan Ananda menuju salah satu ruangan, ia menunjuk seorang lelaki berkaca mata yang sedang serius menatap komputer. Di layar komputer terlihat dengan jelas lama wordpress dengan berbagai pluggin, karena ia memang spesialis website.
“Menurut kamu gimana dia?” tanya Kimmy.
“Dia kerjanya bagus kok, Kim, rajin juga.”
Kimmy menggeleng, “Bukan itu, maksudnya ganteng gak? Cocok gak sama Clarice?” tanya Kimmy.
Ananda lama diam, ekspresi nya seketika berubah menjadi aneh. Kimmy yang melihat itu ikut bingung, tapi ia tidak menghiraukannya.
“Cocok kok, dia ganteng. Pas lah sama Clarice. Tapi harus diperbaiki sedikit penampilan nya,” jelas Ananda menggambarkan analisanya.
“Oke, nanti aku akan minta dia ketemuam sama Clarice di rumah, pas ada Kak Ranju,” ucap Kimmy senang.
^_^
Kimmy menatap Ranju yang duduk dengan santai sambil bermain dengan Sean. Tapi matanya fokus memperhatikan Clarice yang duduk agak jauh bersama Selene.
“Kak Ranju, kayaknya sering banget bawa Clarice kemana-mana,” kata Kimmy.
“Dia kan model aku, ya wajar kalau dia ikut,” jawabnya.
“Mana ada model diajak pergi sama bosnya kalau enggak pacaran? Aneh ih! Sekertaris kamu malah gak diajak, kan dia yang harusnya ngurus Kak Ranju ini itu...”
“Dia aku kasih cuti,” jawabnya.
Kimmy tertawa, “Kenapa, biar kamu bisa berduaan sama Clarice?” ledeknya.
“Apa sih?” tanya Ranju.
“Nyonya, ada tamu di depan, namanya Ikbal,” kata Bibi Ana.
Kimmy tersenyum, “Suruh masuk aja, Bi, suruh kesini ya...”
Lelaki bernama Ikbal itu masuk dan Kimmy langsung memintanya untuk mengerjakan disana saja.
Ikbal langsung meletakan tas nya ke bawah dan mulai mengutak-atik laptop milik bosnya itu. Dari jauh Kimmy memerhatikan lelaki itu yang tampak fokus menatap laptop.
“Katanya kerja di kantor Mbak Kimmy ya?” tanya Clarice yang kebetulan duduk tak jauh dari Ikbal.
Kimmy kembali tersenyum, karena itu artinya ia tidak perlu melakukan apapun, karena Clarice memang orang yang ramah.
Ikbal melirik Clarice sekilas, “Ah iya,” jawabnya tampak kikuk.
“Bagian apa?” tanya Clarice lagi.
“Website,” jawabnya sambil membenarkan letak kaca mata.
Ranju berdecak, “Kamu itu aneh, ngapain tanya gitu? Lagian dia itu lagi sibuk, jangan ditanya-tanya terus! Genit banget sih!” kata Ranju.
“Ih Pak Bos mah, kan cuman tanya...” jawab Clarice cemberut.
Sean menarik ujung baju Ranju, “Om cemburu ya?” oloknya.
“Hah?” tanya Ranju terkejut.
“Bunda Om Ranju cemburu sama Om Ikbal,” teriak Sean.
Melihat itu Kimmy tertawa keras sekali. Ikbal yang mendengar namanya disebut pun menoleh pada Ranju, lalu pada Clarice.
“Gak usah didengerin Mas, Sean memang suka gitu, lucu orangnya...” kata Clarice.
Ikbal kembali melanjutkan pekerjaannya, tapi ia menoleh kepada Clarice lagi, “Mbal Clarice kan, model yang kemarin habis pemotretan Sunmor Hotel?” tanyanya.
Clarice tersenyum dan menganguk, “Iya, kemarin habis photoshoot,” jawabnya ramah.
“Hasilnya keren, bagus kok, katanya sih udah mulai di spill sama Sunmor, tapi udah banyak yang nunggu officially nya,” ceritanya.
“Makasih,” jawab Clarice.
“Cla,” panggil Ranju.
“Kenapa sih Bos?” tanya Clarice tampak tak suka.
“Gak usah genit!” omelnya.
“Bos gak dengar view nya bagus? Kemarin kan bos marah-marah, ngira aku check in sama yang punya?”
Ranju memangku Sean, “Iya, saya salah,” jawabnya.
Thomas menuruni anak tangga dengan cepat sambil berteleponan. Sepertinya ia sedang membahas tentang kerjasama atau makan malam bersama.
“Ya, nanti saya akan datang bersama istri saya. Kita bahas sambil makan malam ya,” katanya.
Thomas pun menghampiri istrinya yang sedang duduk bersama yang lainnya. Ia mendekat dan langsung mengecup bibir Kimmy lumayan lama.
“Mas, ada yang lain!” kesal Kimmy.
Thomas diam saja, “Ananda mana, tumben gak kesini?” tanyanya sambil melirik Ikbal.
“Ah Ananda lagi ada acara kencan buta,” jawabnya.
Thomas menganguk, “Sayang, malam ini Pak Nick mengajak bertemu untuk makan malam, dia ajak istrinya juga,” katanya memberi tahu.
Kimmy menganguk, “Pak Nick yang istrinya masih muda itu kan? Mirip banget sama kamu...” kata Kimmy.
Thomas menggeleng, “Beda. Dari dulu aku cuman cinta sama kamu, gak ada wanita lain. Tapi kalau Pak Nick, entahlah...you know lah masa lalu dia it gimana,” jawabnya.
“He loves his wife, aku bisa lihat dari tatapannya,” kata Kimmy.
Thomas menganguk, lalu ia mencium bibir istrinya sekali lagi. “Oke, kalau gitu aku ke kantor dulu ya, nanti jam tujuh aku udah pulang. Bye wifey...”
Clarice memandang pasangan itu dengan senang, lalu ia memandang Ranju yang masih saja menunjukan ekspresi kesal. Ia jadi mulai berandai-andai kalau seandainya Ranju bersikap seperti Thomas, dingin tetapi sangat perhatian kepada pasangannya. Tapi apakah benar Ranju bisa melakukan itu atau lelaki itu akan bisa mencintainya?
To be continue...
KAMU SEDANG MEMBACA
MY POSESSIVE MAN (END) ☑️
RomanceKisah kehidupan pernikahan Kimmy dan Thomas yang didasarkan oleh penculikan, mulai dari sisi romantis Thomas sampai dengan sisi gelap pria itu yang terlalu posesif pada Kimmy. Ini lah yang justru menjadi boomerang bagi keduanya, karena Kimmy akhirny...