#32 What do you want, Landon?

73 8 0
                                    

Kimmy membanting ponselnya ke atas tempat tidur. Ia langsung mengenakan pakaian. Ia keluar dari kamar dan meminta supir untuk menyiapkan mobil.

“Nyonya mau kemana?” tanya Bibi Ana yang lari tergopoh-gopoh.

Kimmy berhenti, “Saya mau ke kantor Mas Thomas, ada sesuatu yang perlu saya sampaikan...”

Bibi Ana menganguk dan mengantar Kimmy sampai masuk ke dalam mobil. Tapi ada yang berbeda, kali ini ia ingin menyetir sendiri tanpa supir.

“Lebih baik diantar saja, Nyonya...” saran Bibi Ana.

Kimmy menggeleng, “Saya sendiri saja, ke kantor doang kok...”

“Tapi nanti Tuan marah, Nyonya...”

“Gak usah khawatir, saya ke kantor Mas Thomas...jadi aman,”

Kimmy memasang seat belt dan menyetir mobilnya dengan kecepatan tinggi. Selama di perjalanan, ia terus saja menekan klakson mobil agar semua pengendara yang ada di depannya memberinya jalan.

“Gak tahu apa lagi buru-buru!” kesalnya.

Sampai di depan kantor suaminya, ia langsung melempar kunci mobil ke satpam dan minta tolong untuk diparkirkan.

“Tadi itu siapa?” tanya salah satu karyawan yang kebetulan melihatnya.

Satpam itu menggeleng, “Saya juga gak tahu, tapi bukannya ini mobilnya Tuan Thomas?” tanyanya.

Keduanya memandang mobil yang masih terparkir disana, lalu menganguk. “Sepertinya sih iya. Jadi, wanita tadi itu siapa?” tanya mereka berdua bersamaan.

^_^

Brenda menunduk dengan sopan, lalu mempersilahkan masuk setelah ia masuk terlebih dahulu.

“Maaf Pak, ada tamu yang mencari...” katanya.

“Saya lagi sibuk,” katanya cuek. Ia masih sibuk membaca proposal.

“Mas, kamu sibuk apaan sih?” tanya Kimmy.

Thomas langsung melepas kacamata yang dikenakannya. Kemudian ia langsung meninggalkan kursinya, lalu memeluk tubuh istrinya.

“Sayang...” panggilnya.

Brenda yang paham langsung meninggalkan ruangan. Sebenarnya ini bukan pertama kalinya ia bertemu istri Sang Bos, tapi memang Kimmy jarang datang ke kantor.

“Pasangan yang udah nikah tuh beda ya, bebas mau bermesraan...” kata Brenda pada dirinya sendiri.

Thomas membika pintu tangannya, lalu meminta Brenda untuk mengurus sesuatu di lobby. Kemudian, ia menutup pintu lagi.

“Kenapa Sayang?” tanya Thomas setelah istrinya itu tenang.

“Papa hubungin aku, Mas...” katanya lirih.

“Siapa yang hubungin kamu? Papa, Papa siapa?” tanyanya tampak bingung.

“Papaku,” jawabnya.

Thomas tak mengatakan apapun. Ia mendekap tubuh istrinya yang bergetar menahan tangis.

“Kenapa dia baru datang setelah aku bahagia?” tanyanya.

“Ssssttt,” kaya Thomas menenangkan.

“Buat aku, hidup bahagia sama Mas dan keluarga Mas itu udah cukup. Daripada aku harus ada di tengah-tengah keluarga yang sama sekali gak sayang sama aku.”

“Iya Sayang,”

“Aku pikir dengan bertahan lama akan bisa mengubah perasaan seseorang, tapi nyatanya mereka hanya punya satu putri dan itu Aylina!”

MY POSESSIVE MAN (END) ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang