#17 Dijebak (2)

165 9 0
                                    

Suara teriakan dari dalam rumah membuat Kimmy bersembunyi. Dan benar saja, setelah teriakan itu terdengar, para pengawal mulai berpencar mencari Nyonya nya yang kabur dari kamar.

Kimmy melirik rumah itu sekilas, lalu menyetop taxi yang berhenti tepat di hadapannya. Ia meminta supir untuk mengantarnya ke alamat yang ia kasih.

Di perjalanan, ia sengaja mematikan ponselnya agar tak ada yang bisa melacak keberadaanya. Meskipun itu suaminya sekali pun, yah seingatnya Thomas bukan lah orang yang akan memasang chip di tubuh istrinya kan? Hhhhmmm sepertinya begitu.

Sekitar dua jam berlalu, taxi berhenti di sebuah gedung tua. Setelah membayar ongkos, ia masuk ke sana dengan hati-hati. Namun, sudah hubungi lima belas menit dia berada disana, ia tidak melihat siapapun ada disana. Apakah dia ditipu?

Mata wanita itu memicing, lalu ia merogoh isi tasnya. Dengan sangat terpaksa ia kembali menyalakan ponselnya, tak ia hiraukan puluhan pesan yang masuk secara bergantian. Tak perlu ditanya lagi, Thomas pasti sudah mulai melacaknya. Ya sudahlah.

+62 822 xxx

Saya sudah melihatmu. Masuklah lewat pintu samping, disana kamu akan dipandu oleh seseorang. Ikuti dia, lalu kita bicarakan kesepakatannya!

Kimmy mengikuti arahan itu dan bertemu dengan seorang laki-laki yang bertubuh besar dengan tatoo di tangannya. Ia agak sedikit ketakutan, tapi ia menghilangkan rasa takut itu, demi imbalan yang ia dapatkan tentang suaminya. Setelah ini, ia akan pergi dan mengambil langkah selanjutnya.

Suara tawa menyambutnya. Kimmy bahkan sampai menutup telinganya rapat, saking kencangnya. Laki-laki yang mengantarnya pun pergi meninggalkan ruangan itu. Kini hanya tinggal Kimmy dan laki-laki itu saja.

Laki-laki itu berhidung mancung, matanya sipit, kulitnya putih, di telinganya tergantung anting-anting berbentuk salib. Sepertinya, dia berusia tak jauh berbeda dari Thomas.

Dia tersenyum, “Welcome, baby...” sapanya.

“Tidak perlu basa-basi, katakan saja informasi apa yang kamu punya. Saya tidak punya banyak waktu untuk meladenimu...” kata Kimmy tegas.

Laki-laki itu tertawa, “Wow, ternyata Thomas menyukai tipe wanita seperti ini ya? Cantik, pintar, tegas, tidak takut pada apapun, juga...urusan di tempat tidur.” Ia berbisik dengan sangat tidak sopan.

Shut up!” teriak Kimmy.

Laki-laki itu mengelus pipi Kimmy, “Kelihatannya kamu masih muda ya, hahah” tawanya terdengar menjijikkan di telinga Kimmy.

Di belang Kimmy, laki-laki itu mengeluarkan sapu tangan dengan bau yang menyengat agar dia pingsan. Dan hap, Kimmy jatuh ke pelukan nya.

Digendongnya tubuh Kimmy sampai ke tempat tidur yang letaknya tak jauh dari sana. Ia memperhatikan wajah cantik Kimmy dalam keadaan terlelap. Dibelainya pipi wanita itu yang ternyata sangat halus.

“Pantas Thomas begitu tergila-gila padamu, bahkan rela melakukan apapun demi bersamamu...” komentarnya.

Dia kembali tertawa, “Harusnya kamu bertemu dengan saya dulu, pasti saya akan membuatmu bahagia lebih dari Thomas. Hhhmm sayang sekali, kali ini kamu hanya dijadikan sebagai umpan saja."

^_^

Thomas barau saja menerima telepon dari Bibi Ana soal istrinya yang kabur. Dia bahkan sampai keluar ruangn rapat tanpa mengatakan apapun hingga menimbulkan tada tanya besar dari karyawanya.

Pria itu menghubungi orangnya untuk mencari tahu keberadaan istri mungilnya itu. Dan tak lupa ia terus menghubungi istrinya, tapi nomor nya sama sekali tidak aktif. Ia masuk ke dalam mobil dan langsung menyetirnya sambil menghubungi istrinya tanpa henti.

“Kamu pergi kemana, Sayang?” tanyanya lirih.

Ia menepi sebentar, lalu membuka aplikasi pelacakan nomor telepon. Ia tak henti melacak nomor istrinya beberapa kali, hingga akhirnya ia menemukan dimana istrinya berada.

“Kamu ngapain disana, Sayang?” tanyanya sambil membawa mobilnya dengan kecepatan sedang.

Mobilnya berhenti di sebuah gedung tua. Ia keluar dari mobil setelah menyelipkan pistol di kantungnya. Sampai di pintu ia mendapatkan serangan dari beberapa orang yang sudah jelas suruhan dari orang-orang itu.

Ketika Thomas hendak mengeluarkan pistolnya, beberapa orang mencoba mengagalkannya. Tak ada yang ia lakukan selain melawan dengan tangan ksoong. Gerakannya sangat lincah menghindari serangan-serangan itu.

^_^

Kimmy terbangun dengan suasana yang berbeda. Ia mengerjap-ngerjapkan matanya sambil membawa dirinya bersandar di kepala tempat tidur. Tiba-tiba saja bibirnya terasa kering, lalu ia teringat bila sebelumnya ia datang mengendarai taxi untuk sampai kesana.

“Sudah bangun?” tanya seseorang yang berada di balik pintu.

Laki-laki itu baru saja masuk sambil membawa baki berisi makanan dan minuman. Laki-laki bermata sipit itu tersenyum, melihat itu Kimmy berjalan mundur.

Baby...” panggilnya.

“Katakan apa yang kamu tahu. Jangan buat semuanya semakin bingung! Atau kamu sengaja ingin menjebakku?” tanya Kimmy geram.

Laki-laki itu tersenyum, “Boleh juga pengetahuanmu. Oke, saya Daniel, musuh dari Thomas.” Katanya memperkenalkan diri tanpa diminta.

Shut up!” lirihnya tegas.

Daniel tertawa, “Saya sangat menyayangkan karena tidak bertemu dengan kamu lebih awal, karena saya yakin kita akan jadi pasangan yang paling menarik.”

“Mana mungkin? Walaupun bertemu lebih dulu, saya tidak akan pernah mau bersama denganmu!” teriaknya tak suka.

Daniel tertawa, tangannya mengelus pipi mulus Kimmy. “Saya suka wanita yang seperti dirimu. Keras kepala dan banyak omong,” bisiknya.

“Sayangnya saya membenci laki-laki seperti kamu!” teriaknya.

“Jangan cepat mengambil keputusan! Oke, bagaimana begini saja...saya beri semua informasi tentang Thomas, tapi kamu jadi milik saya. Bagaimana?” tawarnya.

Kimmy dengan cepat menggeleng, “Sampai kapan pun saya tidak akan mau!” putusnya.

Daniel menganguk, “Oke, sepertinya kamu orang yang tangguh ya. Saya dan Thomas adalah musuh bebuyutan, karena memiliki bisnis yang sama as mafia. Kita bersaing karena sama-sama terlibat dalam perdagangan illegal. Dan kamu tahu kenapa saya sangat membencinya?” tanya laki-laki itu.

Kimmy menggeleng, entah karena dia tidak tahu jawabannya atau karena ia tidak percaya dengan semua ucapan laki-laki itu.

“Karena dia sudah membunuh adikku yang tidak bersalah sama sekali. Bayangkan, jika keluargamu yang diperlakukan seperti itu, dibunuh tanpa sebab, apakah kamu tidak akan dendam?” tanya Daniel menatapnya sedih.

Kimmy diam saja. Lalu ia menepuk bahu Daniel sebentar. “Sepertinya kamu orang yang beruntung, karena masih bisa mengenang orang yang kamu sayang. Setidaknya adikmu tahu kalau kakaknya berjuang untuknya. Sedangkan saya, memiliki keluarga, tapi dibuang tanpa sebab, dan Mas Thomas lah yang mengembalikan kebahagian itu di hidup saya.”

Daniel memicingkan matanya, “Apa maksudnya? Dia melakukan itu karena memiliki motif lain padamu!” katanya.

“Yah saya tidak tahu motif apa dengan memiliki saya seperti itu, tapi selama ini dia orang yang baik.” Kimmy terus membela Thomas.

Daniel menganguk, “Tapi, apa yang kamu lakukan setelah tahu semua informasi tentang Thomas? Apakah kamu akan meninggalkannya?” tanya laki-laki itu.

“Entahlah, saya sangat mencintai dia. Rasanya saya akan melakukan apapun, bahkan bertaruh apapun demi dia, karena rasa cinta yang begitu besar padanya. Saat ini, saya hanya ingin hidup bahagia berdua bersamanya.”

“Wow, kalian cukup cocok ya. Sepertinya sulit untuk menyentuh hatimu, karena selalu ada dia di hatimu.”

“Jadi, hanya itu saja informasi yang kamu miliki tentang Thomas?” tanya Kimmy seraya bersedekap.

To be continue...

MY POSESSIVE MAN (END) ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang