PART-19

153 15 5
                                    

22082022

Playlist: Isyana Sarasvati ft. Rayi Putra - Kau Adalah

Terima kasih karena masih menunggu cerita ini berlanjut 😍😍😍😍

Selamat membaca 💖

🐻🐻🐻🐻🐻

(Tania)
Ren

(Me)
Hmmm

(Tania)
Bianca minta jemput

(Me)
Dimas mna?

(Tania)
Mereka berantem

(Me)
Oh

(Tania)
Kok?

(Me)
Bilangin Bian, pulang ngangkot aja. Gue ada latihan.

(Tania)
Kasihan dia

(Me)
Sekalian jemput lo ya

(Tania)
Gw dijemput mama

(Me)
Ya udah, Bian biar ngangkot aja

(Tania)
😞

"Gue gak terima!" Teriak Bian sambil menggebrak meja.

"Bi--" Tania menarik-narik ujung lengan seragam Bianca. "Makanya jangan iseng."

Bianca mendengkus. Kembarannya itu sudah menggeser posisinya sebagai prioritas menjadi nomor dua karena sekarang Tania adalah prioritas Rendy.

"Awas aja, gue aduin bunda biar ijin bawa mobilnya dicabut." Sungut Bianca.

"Minta maaf aja ke Rendy, bilang kalau lo tadi cuma iseng." Usul Tania.

Bian menggeleng. Ia sangat paham kembarannya itu. Tak mungkin Rendy setega itu padanya.

"Pinjam ponsel lo lagi dong Niyong."

Tania memberikan ponselnya. "Jangan iseng lagi!" Peringatnya.

Bianca hanya melempar senyum. Matanya fokus pada layar ponsel dengan kedua ibu jari yang menari lincah di atas layar. Setelahnya, Bianca mengembalikan ponsel Tania dan Tania kembali memasukkan ponselnya ke dalam saku baju.

Berhubung jam terakhir ini gurunya sedang berhalangan hadir, jadilah kelas Tania menjadi kelas paling berisik. Sementara tugas yang diberikan untuk mengisi jam kosong juga sudah siswa selesaikan beberapa menit lalu dan buku tugas pun sudah Dhimas bawa ke ruang guru. Jadilah suasana kelas makin ramai apalagi sudah menjelang bel pulang sekolah berbunyi.

Tania sedang mengemasi buku dan peralatan tulis lain miliknya lalu memasukkan ke dalam tas ransel saat ponsel di sakunya bergetar disusul bunyi bel panjang tanda jam pelajaran usai dan waktunya pulang.

BRITANIA -Intact but Fragile- ✅ TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang