PART 61

2.7K 190 26
                                    


🐻🐻🐻🐻🐻

Shit! Shit! Shit!

Menatap jam di dinding yang menunjukkan pukul sembilan pagi membuat Rendy bergegas turun dari tempat tidur. Semati apa gaya tidurnya sampai-sampai suara alarm yang memekakkan telinga itu tak bisa ia dengar?

Berlari ke kamar mandi untuk mencuci muka, dia segera mencari ponselnya. Namun, ingat kalau dia belum menunaikan kewajiban sholat Shubuh maka ia kembali lagi ke kamar mandi untuk mengambil air wudlu lalu menunaikan sholat dua raka'at dalam waktu singkat.

Rendy kembali meraih ponselnya, lalu membuka pesan dari Tania. Rendy mendesah lega saat Tania bilang kalau dia ada perpanjangan shift. Namun itu masih belum menyelesaikan persoalan dirinya yang kesiangan. Karena seharusnya pagi ini dia sudah harus berada di kantor karena ada jadwal meeting.

"Halo-" Rendy urung ke kamar mandi karena ada panggilan telepon dari Renata -asistennya.

"..."

"Sorry...sorry Ren, saya kesiangan. Gak biasa-biasanya kayak gini. Gimana? Pak Farhan marah?"

"..."

"Oh. OK. Saya akan hubungi Pak Farhan sebentar lagi."

"..."

"Iya, saya tetap masuk kantor. Kamu kerjakan dulu yang tadi diminta oleh Farhan pas meeting. Sisanya kita bisa diskusikan nanti."

"..."

"Ok Ren, maaf sekali lagi untuk pagi ini."

Selesai mandi dan berpakaian rapi, Rendy bersiap menuju ke kantor. Sekali lagi ia membuka ponselnya untuk memastikan apakah Tania sudah kirim kabar. Nyatanya belum.

Rendy dengan menggendong ranselnya baru saja keluar dari lift. Saat ia berjalan menuju ke mobilnya, netranya melihat sebuah mobil yang tak asing sedang melaju ke arahnya. Jadi Rendy berhenti menunggu sampai mobil itu benar-benar mendekatinya. Dan benar, itu mobil Arya!

Melihat Tania turun dari sana tentu saja membuat Rendy bertanya-tanya. "Kok bisa sama lo?"

"Kebetulan tadi gue abis ngantar Dinda periksa. Dia ngeluh gak enak gitu perutnya jadi buru-buru gue bawa ke rumah sakit." Arya menjawab dengan tetap di atas mobil, ia hanya membuka kaca jendela saja.

"Dinda baik-baik saja?"

"Aman. Ya sudah, gue langsung balik ya? Atau lo mau nebeng gue? Lo mau ke kantor kan?"

"Thanks. Gue bawa mobil sendiri aja deh."

"Ok. Gue cabut Bro." Lalu Arya menatap lurus ke arah Tania. "Britania... Gue balik dulu."

Tania yang berdiri diam di samping Rendy pun tergagap. "Iya...iya..makasih. Makasih untuk tumpangannya."

Kemudian mobil Arya pun melaju meninggalkan mereka berdua.

"Capek?" Tanya Rendy dengan tangan yang terulur membelai pipi Tania.

Tania menggumam. "Banget. Kok baru berangkat?"

Rendy terkekeh. "Lo tahu?" Tania menggeleng. "Gue kesiangan. Gue baru bangun setengah jam yang lalu."

"Hah? Tumben loh!"

"Sepertinya gue sudah sangat bergantung sama kehadiran lo deh."

"Gimana? Gimana?"

BRITANIA -Intact but Fragile- ✅ TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang