PART 47-1

2.9K 166 8
                                    

05122023


Hai...hai...

Gimana hari ini? Sudah mulai baca lapaknya Erga belum? Aku sudah mulai UP loh dari semalam. Ada yang dapat notif?

Lapak yang paling banyak request buat buru-buru di launch soalnya kangen sama si mulut kaleng rombeng 😁😁

Yang belum tahu bisa buka di profilku ya....Atau niiihhhh, aku promoin di lapaknya Rendy. Kata Rendy boleh kok ngelapak di sini asal tetap dibagi2 bintang 😄😄😄


 Kata Rendy boleh kok ngelapak di sini asal tetap dibagi2 bintang 😄😄😄

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.










HAPPY READING 📖📖📖

🐻🐻🐻🐻🐻

Rumah-Rumah Sakit-Rumah.

Itulah rutinitas Tania sehari-hari. Dan selama ia dan Rendy terpisah jarak, rutinitasnya bertambah satu yaitu video call. Tania harus bersabar menghadapi Rendy yang entah mengapa bisa berubah menjadi ABG yang baru jatuh cinta, memintanya untuk melakukan video call setiap Tania sudah pulang dari magang atau saat Tania istirahat atau kapanpun yang Tania bisa angkat panggilan bergambarnya.

Seperti malam ini, saat Tania makan malam bersama kedua orang tuanya, Rendy sudah berkali-kali melakukan panggilan telepon yang sengaja diacuhkan oleh Tania meskipun suara getaran ponsel di atas meja makan itu terasa mengganggu kegiatan mengisi perutnya.

"Itu telepon dari siapa sih Nia? Kok gak diangkat? Takutnya penting loh." Akhirnya Adrian yang merasa terganggu pun buka suara.

"Rendy Pa. Biarin, nanti selesai makan bakal Nia telepon balik kok-" Jawab Tania sambil mengambil ponsel dan mengutak-atik ponselnya untuk mematikan fitur getar.

"Ponsel mama bunyi..." Dara buru-buru meninggalkan ruang makan menuju ke dapur, tempat di mana tadi ia terakhir menggunakan ponselnya untuk membuka aplikasi memasak karena ia perlu mencari resep masakan.

Kemudian Dara kembali ke ruang tamu sambil mengacungkan ponselnya ke arah depan. "Niihh, kan akhirnya mama yang kena teror."

Tania mencebik.

"Halo, Assalamu'alaikum.." Dara kembali duduk di samping Adrian sambil mengangkat telepon dari Rendy.

"..."

"Tania? Loh? Memang dia bilang libur ke kamu? Pagi tadi dia berangkat koas kok."

"..."

"Hah?" Dara menahan tawanya sambil melirik ke arah Tania yang tampak panik karena ia tahu sang mama tengah mengerjai Rendy.

Tania hendak menggerakkan kursi rodanya untuk mendekati Dara namun tangan Dara sudah terulur sambil menggerakkan jari telunjuknya ke kiri-kanan.

"Nggak. Tante gak antar, tadi dijemput sama dokter yang dulu pernah antar Tania pulang juga itu loh. Yang agak bule-bule itu."

BRITANIA -Intact but Fragile- ✅ TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang