🐻🐻🐻🐻🐻
Di dalam mobil Rendy, keheningan melingkupi semenjak Rendy memacu mobilnya keluar dari area rumah sakit. Kemacetan yang panjang tadi membuatnya sangat terlambat menjemput Tania, hingga satu jam lamanya Tania menunggu di depan UGD. Sendirian pula.
Melirik jam digital di MP4 player yang menunjukkan pukul setengah delapan, Rendy memikirkan hal lain yang seharusnya mereka lakukan terlebih dahulu sebelum sampai di rumah.
"Kita makan malam dulu ya Tan? Sudah jam segini."
Tania yang sedari tadi hanya duduk diam sampai menatap lurus ke depan akhirnya menoleh. "Hm...mmm, boleh."
"Lo pengen makan apa?"
Diam sejenak untuk memikirkan jawaban, akhirnya Tania tahu ia ingin mengisi perut kemana. "Di depan situ ada sate ayam langganan kita kan? Kesitu aja deh."
Sekitar lima belas menit kemudian, mobil Rendy sudah terparkir di depan sebuah warung makan sate ayam Madura. Tempat itu menjadi tujuan Rendy dan Tania untuk mengisi perut di malam hari sejak Tania Koas di Medika Husada.
"Mau turun?"
Tania menggeleng "Makan di mobil aja ya?"
"Gue gendong kalau lo pengen makan di warung."
Sekali lagi Tania menggeleng.
"OK. Lo seperti biasa kan?"
"Hu-um. Tapi nasinya ganti lontong ya."
"Mana kenyang Tan makan lontong? Air doang itu--"
"Lontong aja."
"Hm...mmmm, okelah. Minumnya jeruk hangat gulanya dikit?"
Tania tersenyum lalu mengangguk "Iya. Makasih ya Ren."
Rendy keluar dari mobil. Sengaja kaca jendela mobil dibukanya karena ia mematikan mesin mobil sesuai permintaan Tania. Matanya hampir terpejam karena buaian sejuknya Aircond jadi Tania meminta Rendy untuk mematikan saja mesin mobilnya.
Beruntung malam ini angin berhembus sedikit kencang sehingga di dalam mobil tidak gerah-gerah amat. Tania menunggu Rendy sambil bermain ponsel. Membaca chat grup Koas, meskipun ia sekarang harus berpisah dengan teman sekelompoknya. Setidaknya untuk tiga minggu mendatang sebelum ia kembali bergabung dengan teman-temannya di stase berikutnya.
Tania melihat ponsel Rendy yang diletakkan di bawah MP4 player berkedip. Ia meraih ponsel itu dan ada nama Erga di sana.
"Rendy!" Teriak Tania sambil melambaikan ponsel yang digenggamnya. "Ada telepon dari Erga!"
"Angkat aja Tan."
Sesuai dengan perintah Rendy, Tania pun mengangkat panggilan telepon itu.
"Halo Ga, sorry ini gue yang angkat."
"Loh? Rendy kemana Tan?"
"Lagi pesan makan."
"Oh, ya sudah deh. Ntar gue telepon lagi."
KAMU SEDANG MEMBACA
BRITANIA -Intact but Fragile- ✅ TAMAT
RomanceRendy Aditya Irawan, yang sebenarnya entah siapa yang pertama kali memberinya cap seorang "playboy" karena ia memungkiri pernyataan itu. Tapi kenyataannya, dia selalu dipepet cewek-cewek tanpa ia perlu tebar pesona dan dengan mudahnya ia menerima pe...