PART 33

2.9K 189 15
                                    

Taqabbalallahu minna wa minkum
Maaf lahir batin semua 🤗

Maaf kalau update nya lama banget ya. Sebulan puasa kemarin aku bener2 off, gak produktif banget. Sehari-hari cuma diisi dengan rutinitasku sebagai ibu rumah tangga.

Ini juga sebenernya masih pengen males-malesan, tapi ada yang comment dan nyari2 lapak Erga yang aku unpublish jadilah aku langsung buka wattpad. Rasanya itu kayak... "Oh, ternyata ada yang masih suka sama karyaku yang 'cuma begini' ini ya?"

Jadi kepikiran buat cepet2 tamatin lapak ini dan mulai publish lapaknya Erga.

Jadi.... Yang nunggu lapaknya Erga mohon bersabar ya, aku tamatin dulu lapak Britania ini baru cuzz ke lapak sebelah. Terima kasih

NB: maaf part ini pendek banget gak kayak sebelum-sebelumnya. Hilalnya cuma muncul segitu 😁

Ayooooo udah aku update nih. Mana taburan BINTANG nya 😇😇

HAPPY READING 📖📖📖

🌼🌼🌼

Rendy hampir gila! Atau mungkin sudah gila! Setelah acara liburan yang harusnya melepas segala penat dan stres tapi nyatanya tidak bagi Rendy. Ada satu masalah akibat kecerobohan mulutnya yang berkicau tak terkendali, yang mungkin itu menjadi penyebab Tania mendiamkannya selama dua minggu. Iya, DU-A MINGG-GU. Bukan hanya sehari-dua hari, ini sampai hitungan minggu.

Hari pertama sampai hari ketiga Rendy belum merasakan keanehan karena biasanya juga memang begitu. Semenjak menjalani kehidupan sebagai Koas, waktu Tania untuk Rendy memang sangat sedikit sekali. Jangankan untuk ngedate malam minggu, bisa duduk berdua di teras rumah Tania selama beberapa jam saja sudah syukur. Makanya, liburan kemarin yang hanya sehari semalam itu adalah suatu berkah yang patut Rendy syukuri meski ending nya tidak sesuai dengan ekspektasinya. Dasar mulut sialan!

Di hari ketujuh Rendy mulai curiga. Tapi karena dia juga sibuk dengan pekerjaannya, maka nethink nya bisa dikesampingkan. Beruntung sekali, selama seminggu pekerjaannya menuntut Rendy untuk berangkat lebih pagi dan pulang larut malam sehingga dia benar-benar tidak bisa mengantar atau menjemput Tania seperti hari-hari biasa.

Sekarang hari ke sepuluh. Ponselnya sama sekali tidak ada notifikasi baik pesan atau panggilan dari Tania. Padahal pesan singkatnya di WhatsApp selalu centang dua biru. Beneran marah nih anak?

Dia sudah tidak bisa menahan lagi. Bukan menahan yang nggak-nggak, tapi menahan rasa penasaran akan diamnya Tania selama dua minggu. Jadi di sinilah Rendy sekarang. Di rumah orang tua Tania. Setelah memarkirkan mobilnya tepat di samping mobil Mama Tania, Rendy berjalan dengan perasaan gak karuan. Hingga tepat di depan pintu rumah, ia sempat berdiri diam saja selama beberapa detik baru kemudian mengangkat tangannya untuk menekan bel.

"Assalamualaikum, tante-"

"Wa'alaikumsalam." Dara membuka lebar pintu rumah sambil menatap Rendy dengan heran. "Lho? Ren? Masuk...masuk..."

Rendy bergeming. Dia merasa konyol dengan pergi ke rumah Tania untuk menanyakan kabar Tania. Situ kan pacarnya woy! Kalau lo nanya kabar Tania, pasti mama Tania mikir kalau lo sama Tania lagi berantem.

"Rendy? Ada apa?"

Suara Mama Tania membuat Rendy tersadar. "Eh? Nggak tante. Gapapa." Rendy memaksakan senyumnya mengembang sambil melangkah masuk menuju ruang tamu.

BRITANIA -Intact but Fragile- ✅ TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang