PART 6

4.7K 133 2
                                    

Revisi:01052022

Selamat membaca ❤

🐻🐻🐻🐻

"Nia, ayo buruan!" teriak Dara dari luar kamar Tania.

Clek.

Tania sudah siap dengan kaos warna pink dan celana jeans panjang warna hitam. Tak lupa tas selempang warna pink yang selalu setia menemani saat dia sedang jalan-jalan. "Yuk Ma. Papa mana?"

"Papa sudah nunggu di dalam mobil. Ngomel pasti tuh papa kamu gara-gara kamu kelamaan dandan." Ujar Dara sambil berjalan keluar rumah diikuti oleh Tania.

Mobil jazz merah sudah terparkir di depan teras di mana Adrian sudah duduk di belakang kemudi sejak lima belas menit yang lalu. Dara membuka pintu depan, bersamaan dengan Tania yang membuka pintu belakang. Keduanya masuk ke mobil bersamaan.

"Untung saja di rumah ini wanita cuma Mama dan Tania. Gak kebayang kalau ada minimal satu lagi saja, pasti Papa sudah jamuran nungguin kalian." Keluh Adrian sambil menginjak gas dan mobil perlahan berjalan.

Dara dan Tania hanya bisa nyengir mendengar sindiran dari Adrian. Karena kenyataannya memang begitu. Tapi bukan sepenuhnya gara-gara Dara dan Tania kelamaan dandan, tapi memang Adrian itu tipe orang yang terlalu best prepare.  Tidak ada dalam kamus hidupnya kata telat. Di setiap acara, baik itu rapat kantor atau undangan apapun, beliau akan memastikan sudah standby minimal lima belas menit sebelum acara dimulai.

Bahkan parahnya, kalau dapat undangan kawinan, Adrian memastikan dirinya sudah ada di gedung tempat diselenggarakannya pesta pernikahan itu sebelum pengantin datang. Baik itu untuk acara keluarga atau hanya sebagai undangan. Ya, kalau acara keluarga pantas lah datang lebih awal karena jatuhnya jadi among tamu. Lha kalau itu sebagai undangan di pernikahan orang lain? Masa' iya jadi among tamu juga? Kenal juga nggak kan?

Begitu pula pas acaranya dimulai, Adrian akan segera mengajak Dara naik ke pelaminan untuk menyalami kedua pengantin. Kalau bisa mereka menjadi yang pertama lalu kemudian pulang. Tanpa icip sajian yang dihidangkan. Yang penting ketemu dengan yang punya hajat, salaman dengan pengantin, lalu pulang. Menyebalkan gak sih? Tapi Dara dan Tania sudah hapal dengan sifat sang kepala rumah tangga.

Di sepanjang perjalanan, Tania lebih memilih menyumpal telinganya dengan earphone dan mendengarkan lagu dari band Skillet, salah satu band rock asal negara Paman Sam. Ia menatap ke arah luar mobil sambil kembali mengingat percakapannya dengan sang mama kemarin siang saat ia pulang dari sekolah.

🐻🐻🐻🐻

Kemarin sepulang sekolah...

Sesampainya di rumah, Tania bergegas turun dan membantu Dara membawa kantong plastik berisi roti. Sudah menjadi tradisi dalam keluarga Tania, kalau sarapan pagi selalu menunya roti dan segelas susu jadi selalu ada persediaan roti di atas meja makan.

Tok..tok..tok..

"Siang Bik." sapa Tania setelah Bik Tun sang asisten rumah tangga membukakan pintu rumah.

BRITANIA -Intact but Fragile- ✅ TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang