PART 31

3.3K 221 4
                                    

07032023

Makin ke sini makin berubah aja alir cerita nya. Beda banget sama cerita awal. Jadi saran saya, baca ulang saja ya...

HAPPY READING 📖📖📖

🌼🌼🌼

Band lokal membuka konser dengan membawakan beberapa lagu musisi Indonesia, mulai lagu Ceria nya J-Rock yang bertempo cepat yang membuat penonton jingkrak-jingkrak sampai lagu Kasih Tak Sampai nya Padi yang bertempo lambat yang membuat penonton menggoyangkan tubuh ke kiri-kanan mengikuti alunan lagu.

Tania, Dinda, Bianca dan Dhimas berjalan berbaris memasuki area konser mengikuti kemana Alex berjalan. Dibantu oleh seorang panitia mereka diarahkan ke bangku sesuai dengan kode yang ada di gelang yang melingkar di pergelangan tangan kiri mereka. Setelah mendapatkan kursi masing-masing, panitia dan Alex pun pamit undur diri.

Suasananya memang masih belum ramai penonton, hanya bangku VVIP yang sepertinya hampir terisi penuh. Tania sudah mengambil tempat, duduk di tengah di antara Bianca dan Dinda. Dia sedikit menyesal karena tidak membawa ponselnya. Jadilah Tania duduk diam menonton band lokal di atas panggung, sementara ia melirik Bianca dan Dinda yang tampak sibuk dengan ponselnya masing-masing. Huffttttt.

Tidak ada salahnya menikmati alunan lagu yang dibawakan oleh band lokal, Tania ikut menggumam saat band lokal itu menyanyikan lagu band Cokelat berjudul Jauh. Lalu berlanjut dengan lagu lain hingga tampak penonton mulai berduyun-duyun memenuhi area konser.

Acara puncak pun tiba, penyanyi yang ditunggu berjalan menaiki panggung dan menyapa para penonton. Sorak sorai histeris penonton berubah menjadi paduan suara saat Tulus melantunkan lagu pertama berjudul Gajah dan kemudian dilanjut dengan lagu-lagu milik Tulus yang lain. Semua terhipnotis oleh suara Tulus hingga sejam berlalu terasa begitu cepat.

Tulus istirahat sejenak dan acara kembali diisi oleh band lokal dan ada acara doorprize juga ternyata. Antusiasme penonton memang patut diacungi jempol. Meski berjubel namun mereka tampak tertib, tidak ada atau mungkin belum ada geliat aneh yang menunjukkan konser ini bakal kacau oleh penonton yang --tawuran, mungkin. Pokoknya selama satu setengah jam ini konser aman terkendali.

"Niyong--" Panggil Bianca sambil menggoyangkan lengan Tania karena kalau hanya bersuara saja kemungkinan Tania gak bakal dengar karena suaranya tenggelam oleh kencangnya sound system.

Tania menoleh. "Ada apa? Abang lo nanyain gue?" Tanyanya sambil mencondongkan tubuhnya ke arah Bianca agar bisa terdengar suaranya.

"Nggak. Gue ke toilet dulu ya."

"Sama Dhimas?"

Bianca mengangguk.

Lalu Tania menarik tubuhnya dan ganti berputar ke arah Dinda. "Din, gue ke toilet dulu sama Bianca ya?"

"Hah? Oh.. Iya-iya."

"Lo gak mau ke toilet juga?"

Dinda menggeleng "Nggak."

"Ya udah, gue ke toilet dulu ya."

Tania dan Bianca bersamaan keluar dari bilik toilet. Mereka berjalan ke arah wastafel untuk mencuci tangan. Bianca tampak menepuk-nepuk pipinya dengan bedak lalu mengoles bibirnya dengan lipbalm. Sedang Tania hanya berdiri menunggu setelah ia selesai mencuci tangan.

BRITANIA -Intact but Fragile- ✅ TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang