PART 69-2

3K 210 29
                                    

26092024

🐻🐻🐻🐻🐻

"Dan lo gak bego-begoin dia Kuya? Yang bener aja lo? Harusnya lo maki dia. Anjing banget si Rendy! Gila dia gak ada otak!"

Dengan berapi-api, tidak seperti pas awal Arya menghubunginya sejam yang lalu, yang tampak enggan menemui Arya. Erga tampak sekali emosi setelah mendengar cerita pertengkaran Rendy dan Tania beberapa hari lalu.

"Lo minimal jotos dia dong! Biar dia bisa mikir yang bener. Lagian...kenapa lo baru sekarang kasih tahu gue sih? Si bangsat itu suka gak tahu diri emang. Cermin di kamar dia kurang gedhe kali ya? Sampai dia gak bisa lihat kelakuan diri sendiri yang berkali-kali nyakitin Tania tapi sama Tania selalu dimaklumi. Sekarang Tania malah kena getahnya. Emang paling bener dulu itu gue kompori Tania biar agak lama putus sama Rendy. Biar mikir si bajingan itu!"

"Gue gak perhatiin cermin di kamar dia kalau gue lagi numpang."

Erga berdecak "Terus Tania?"

"Kalau besok dia masih kayak tadi, gue telepon ayahnya. Tania kayak masih pasang jarak sama Om Adrian sama tante Dara, meski dia sudah menerima kehadiran kedua orang tua angkatnya itu."

"Ya terus, yang lo maksud ayahnya? Om Raihan?"

"Bokap kandungnya."

"Kenal banget lo sama bokap kandungnya Tania?"

Arya mengangguk. "Cukup kenal. Dan kalau untuk urusan Tania, beliau pasti gak bakal nolak gue recokin."

Erga menguap. "Jam tiga njir! Ini kita bakal ngeronda di sini? Lo sudah pastikan senjata tajam tersimpan di tempat yang aman kan Kuya?"

Entah Erga hanya berniat bercanda dengan ucapannya atau tidak, namun Arya menanggapinya dengan serius. Arya begitu waspada dengan kesehatan mental Tania. "Sudah. Sudah gue amanin semua. Gue kemarin minta Alex dan anak buahnya buat nyisir semua ruangan dan mengambil semua benda yang dianggap berbahaya untuk diamankan."

"Berarti ini gue bisa lah ya tidur? Nanti gue meeting pagi nih."

Arya mengerdikkan kepalanya "Sana lo tidur di kamar tamu. Gue di sini aja."

"Yaelah nih babi... Lo kalau gak ikhlas gue tidur ya ngomong aja, gak usah sarkas gini."

"Yang sarkas siapa sih? Kalau kita sama-sama tidur di kamar, terus Tania ngapa-ngapain yang tahu siapa? Setidaknya ada yang berjaga di sini."

"Kalau lo nya tidur gak kayak kebo ya gapapa lo berjaga. Lha lo tidur aja kalau gak disiram air gak bangun kok sok-sok an mau jaga Tania."

"Gue baru tahu kalau telat tidur bikin lo jadi ngeselin gini Ga. Dah lah! Tidur aja sono!"

Arya merebahkan tubuhnya di sofa panjang, mengabaikan Erga yang malah kebingungan menatapnya.

"Serius? Lo di sini? Gue tidur di dalam?"

Arya bergumam.

"Ya udah. Lo yang nyuruh ya. Gue tidur dulu. Kalau ada apa-apa lo bangunin gue."

Lagi, Arya bergumam. Ia membalikkan tubuhnya, berbaring menghadap sandaran sofa. Terlihat tidak nyaman memang karena sofa panjang itu tidak mampu mengakomodasi tubuh Arya sehingga posisi tidurnya sedikit meringkuk.

🐻🐻🐻🐻🐻

🐻🐻🐻🐻🐻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BRITANIA -Intact but Fragile- ✅ TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang