02092024
HAPPY READING 📖📖📖
🐻🐻🐻🐻🐻
"Ooohhh jadi gini ya? Lamaran gak kabar-kabar. Gak butuh kita lagi? Gak nganggep sahabat lagi nih ceritanya--"
Arya seperti tengah menyidang anaknya yang ketahuan pacaran backstreet. Sementara sang tersangka, Rendy dan Tania dengan tampang muka datarnya memandang Arya yang berkacak pinggang di hadapan mereka. Dinda hanya tersenyum geli memandang Arya sambil mengelus perutnya yang mulai tampak menonjol.
Rendy dan Tania memang sengaja mengunjungi Arya di rumahnya setelah mereka pulang kerja. Selain untuk menjenguk Arya yang akhirnya sudah diperbolehkan pulang setelah hampir setengah bulan dirawat, mereka memang berniat untuk memberitahu Arya perihal mereka yang telah bertunangan.
"Kemarin itu niatnya cuma mau ngomong ke Om Adrian, iya kan Tan?" Tania mengangguk. "Tapi sama Pak Raihan disuruh sekalian aja ngelamar. Ngapain pake ngomong dulu? orang sudah sama-sama tahu dan sama-sama kenal."
Mendengar jawaban Rendy membuat Arya mendengkus kesal. Kesal karena sahabat yang lebih ia anggap sebagai saudara itu telah 'menikung' nya. Kemungkinan bahwa Rendy akan menikahi Tania dalam waktu dekat itu membuat Arya kesal.
"Kampret lo!"
"Jaga omongan kamu Arya. Aku hamil loh." protes Dinda sambil mengelus perutnya.
Arya meringis mendengar protesan Dinda "Maaf-maaf Sayang. Abisnya kesel banget. Gue yang DP duluan, tapi malah nikahnya keduluan Rendy."
Refleks Dinda memukul lengan Arya. "Ya kenapa sih? Bagus lah mereka segera nikah. Sudah kelamaan pacarannya."
Arya meraih tangan Dinda yang tadi memukulnya, lalu digenggamnya. "Jadi.... Kapan lo nikah?"
"Nunggu Koas gue kelar. Kalau semua lancar sih April selesai. Jadi kemungkinan bulan Mei atau Juni." Tania yang menjawab.
"Ayah bilang tanggal 5 Mei loh Tan." Sela Rendy.
"Nah...Nah...Nah kan...makin ngelunjak kan nih babi!"
"ARYA!" Dinda yang kalem akhirnya menaikkan nada bicaranya. Nampak kesal sekali mendengar umpatan yang muncul di setiap kalimat yang diucapkan Arya.
"Iya Sayang...maaf. Tapi dia ini--" Telunjuk Arya mengacung ke arah Rendy yang terlihat santai duduk di samping Tania. Mengabaikan calon pengantin gagal yang mulai tantrum itu. "Ini orang makin ngelunjak. Mei itu berarti lima bulan lagi."
"Kalau gak salah HPL Dinda masih sekitar bulan Juni ya?" Tania mencoba untuk mengalihkan pembicaraan.
Dinda mengangguk.
Lagi, Arya masih tampak gak terima dengan keputusan pernikahan Rendy dan Tania. "Nah kan...cuma beda sebulan. Ck! Gak bisa nih ..gak boleh terjadi. Eh, bisa gak lahirannya dicepetin Yang? Bisa gak Tan?"
Calon bapak yang juga calon suaminya itu ternyata benar-benar menguras emosi Dinda.
"Lo kemarin itu beneran kuliah sampai magister gak sih di Amerika? Bego lo kok makin-makin? Eh, DIN!" Tatap Rendy langsung beralih ke Dinda. Membuat Dinda menggumam sambil mengrenyitkan dahi. "Kepala Arya kemarin sudah di scan ulang?"
Dinda tampak mulai serius menanggapi Rendy, berbanding terbalik dengan Arya. Pria itu menegakkan posisi duduknya, jelas-jelas tampak sekali bersiap untuk menjotos Rendy kalau saja keluar satu kalimat konyol dari mulut Rendy.
"Sudah. Lengkap. Cek semua kok."
"Yakin lo?"
Dinda mengangguk yakin. "Kenapa sih Ren? Jangn bikin gue kepikiran ya? Jadwal kontrolnya masih minggu depan juga."
KAMU SEDANG MEMBACA
BRITANIA -Intact but Fragile- ✅ TAMAT
RomanceRendy Aditya Irawan, yang sebenarnya entah siapa yang pertama kali memberinya cap seorang "playboy" karena ia memungkiri pernyataan itu. Tapi kenyataannya, dia selalu dipepet cewek-cewek tanpa ia perlu tebar pesona dan dengan mudahnya ia menerima pe...