PART 51-1

2.8K 150 10
                                    

21012024

Masih ada yang baca gak sih? 😂😂😂

🐻🐻🐻🐻🐻

Ini adalah hari ketiga Rendy dan Tania berbaikan pasca tragedi malam jumat kemarin. Setelah mengantarkan Tania ke rumah sakit, Rendy pun langsung meluncur menuju kantornya. Sebelum pergi, Rendy berpesan ke Tania kalau makan siang nanti dia akan menjemput Tania untuk makan bersama. Entah karena masih terbawa suasana atau memang ingin meningkatkan quality time. Rendy sebisa mungkin menghabiskan waktu luangnya dengan Tania.

Malam minggu kemarin pun ia habiskan di rumah Tania, meskipun di sana ia tak hanya berduaan dengan Tania melainkan ada kedua orang tua Tania juga yang ikut nimbrung. Kemudian esoknya di hari minggu yang kebetulan Tania juga libur, Rendy memboyong Tania ke rumahnya. Dari pagi sampai malam Tania habiskan waktunya bersama keluarga Rendy, meski ia hanya duduk di atas kursi roda tapi itu tak membatasi aktivitasnya. Ia tetap membantu Nadia -Bunda Rendy- memasak di dapur bersama Bianca. Setelahnya makan siang bersama, lalu Tania diboikot oleh Bianca dengan mengajaknya ke kamar tamu yang ada di lantai satu untuk nonton film bareng. Rendy hanya bisa mengiyakan saja, setidaknya Tania masih berada dekat dengannya. Harusnya dia membawa Tania ke apartemen saja, bukan ke rumah orang tuanya. Akhirnya Rendy memutuskan untuk mengambil laptop dan membawa pekerjaannya itu ke ruang tengah. Menghabiskan sisa siang harinya dengan pekerjaan meskipun hari Minggu hingga sore tiba dan Tania meminta untuk diantar pulang.

"Pak Rendy!" panggil Rena saat melihat Rendy berjalan melewati kubikelnya.

Rendy berhenti dan berbalik. "Ada apa Ren?"

Rena berdiri sambil menyodorkan map "Ini untuk dibawa ke PT. AAS."

Rendy menerima map yang disodorkan Rena lalu membuka dan membacanya sekilas "Oke, saya pelajari dulu. Ada yang lain?"

"Untuk proyek yang di Batam, kemarin saya ditelepon oleh pihak pengembang..."

"Kita meeting lima belas menit lagi. Nanti dibahas pas meeting saja Ren-" potong Rendy.

"Tapi Pak. Pihak pengembang meminta ACC secepatnya."

"Iya nanti setelah meeting saya hubungi pihak sana. Makasih Ren. Dan siapkan untuk meeting nanti, saya ke ruangan dulu."

Rendy sudah menduduki singgasannya seraya membuka halaman pertama dari isi map yang tadi diserahkan oleh Rena. Ini adalah MoU antara perusahaannya dengan PT. Arstrukturindo Adidaya Sejahtera terkait pembangunan satu gedung apartemen baru yang nantinya akan menjadi ikonik perusahaannya.

Melirik jam tangan sekilas, Rendy pun menutup map di depannya kemudian dia beranjak dan keluar dari ruangan menuju ke ruang meeting. Di dalam sana ternyata para anak buahnya sudah siap untuk melakukan meeting dengannya.

🐻🐻🐻🐻🐻

Jam menunjukkan pukul dua belas lewat sepuluh menit saat Tania menyelesaikan tugasnya di stase mata, di poli Pediatric Opthalmology atau disingkat PO. Pediatric ophthalmology adalah sub-spesialisasi oftalmologi yang berkaitan dengan penyakit mata, perkembangan visual, dan perawatan penglihatan pada anak-anak.

Dokter mata anak fokus pada pengembangan sistem visual dan berbagai penyakit yang mengganggu perkembangan visual pada anak-anak. Dokter mata anak juga memiliki keahlian dalam menangani berbagai penyakit okular yang mempengaruhi anak-anak. Dokter mata anak memenuhi syarat untuk melakukan operasi mata yang kompleks serta untuk menangani masalah mata anak-anak dengan menggunakan kacamata dan obat-obatan. Banyak dokter mata dan dokter lain merujuk pasien pediatrik ke dokter mata anak untuk pemeriksaan dan manajemen masalah mata karena kebutuhan khusus anak-anak. Selain anak-anak dengan masalah penglihatan yang jelas, anak-anak dengan head turns , kepala miring, mata yang menyipit, atau tortikolis biasanya dirujuk ke dokter mata anak untuk dilakukan evaluasi. Dokter mata anak biasanya juga menangani orang dewasa dengan gangguan gerakan mata (seperti nystagmus atau strabismus) karena keakraban mereka dengan kondisi strabismus (sumber: wikipedia).

BRITANIA -Intact but Fragile- ✅ TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang