PART 30

3.2K 186 13
                                    

18020223

Sekali lagi aku ingetin ya..kalau lapaknya REN-NIA ini rombakan, jadi kadang suka gak sinkron sama lapaknya DIN-AR. Aku kalau mesti bongkar lapak Arya lagi kayaknya aku sudah nyerah untuk saat ini. Jadi mungkin next time..Iya. Suatu saat kalau waktuku luaaaaaangg, aku bakal bongkar lagi lapaknya si GAMON itu 😁

HAPPY READING 📖📖📖

🌼🌼🌼

"Tai!" Umpat Erga sambil mencak-mencak.

"Heh! Kaget gue, Njing! Ngapain lo misuh-misuh?" Rendy nyureng menatap Erga yang tampak mengutak-atik ponselnya.

Erga enggan menjawab, ia hanya mendengus lalu mengedarkan pandangannya ke sekeliling kamar. "Kuya kemana?"

Belum dijawab, yang dicari Erga tiba-tiba membuka pintu lalu melangkah masuk dan langsung duduk di sisi tempat tidur. Merasa ada yang aneh, Arya menoleh dan melihat satu per satu sahabatnya. Dahinya mengernyit saat netranya melihat Erga tengah menatapnya dengan tajam.

"Kenapa?"

"Lo pasang WiFi nya apa sih? Lemot banget, sekarang malah mati. Mana download an gue sudah 98% lagi." Omel Erga.

Putra yang daritadi sibuk mengarahkan anak buahnya via telepon pun tergelak kala telinganya mendengar omelan Erga. Dia baru saja selesai menelepon, lalu meletakkan ponsel di sisi badannya yang tengah rebahan di samping Rendy.

"Gimana? Sakitan mana? Di ghosting sinyal WiFi pas lagi butuh-butuhnya atau di ghosting pacar pas lagi sayang-sayangnya?"

Bukk!

Sebuah bantal melayang dan tepat mengenai wajah Putra. Siapa lagi pelakunya kalau bukan Erga Rafardhan yang baru saja gagal download gegara WiFi mati.

"Ghosting! Ghosting! Pantat lo bisulan!" Semprotnya.

Untung Putra sabar. Dia hanya mendelik dan mengambil bantal itu lalu menumpuk dengan bantal yang ia gunakan. Lumayan, dia sekarang ganti posisi jadi bersandar.

"Berarti pas mati tadi itu sebelum gue bayar, ini gue barusan bayar buat perpanjang. Kan di sini jarang dipakai WiFinya." Jawab Arya santai.

"Buang-buang baterai aja." Erga mendengkus. Ia bergerak miring lalu kembali menekuri ponselnya.

Tok..Tok..Tok...

Empat pria yang ada di kamar itu secara serempak menoleh ke arah pintu.

Ketukan pintu dan diikuti suara perempuan memanggil Rendy akhirnya membuat pria itu beringsut bangun dan turun dari tempat tidur. Posisinya sekarang digantikan Arya.

"Astaghfirullah." Tania refleks nyebut karena Rendy membuka pintu dengan kondisi shirtless. "Untung mata gue sudah terbiasa lihat orang gak pakai baju." Desahnya.

Rendy nyengir. Dia maju selangkah sambil menarik pintu kamar agar tertutup. Masalahnya, masih ada dua orang lagi yang setengah telanjang di dalam sana. Yang terparah si Erga, dia hanya memakai kolor gambar pororo.

Rendy menatap penampilan Tania dari atas sampai bawah. Lalu dahinya tertekuk dalam. "Baju lo... Gak telalu terbuka kan?"

Tania langsung menunduk melihat apa yang ia pakai. Memastikan ucapan Rendy barusan. Ia malam ini mengenakan kaos putih polos dipadupadan dengan rok warna senada bermotif bunga. Di mana terbukanya?

BRITANIA -Intact but Fragile- ✅ TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang