20112023
HAPPY READING 📖📖📖
🐻🐻🐻🐻🐻
(Rendy💞)
Tan, belum bangun ya? Gue telepon daritadi gak diangkat terus. Gue Diare. Beliin obat apa?
Pesan terbaru dari Rendy yang akhirnya dibaca oleh Tania setelah gadis itu terusik karena suara getaran berkali-kali dari ponselnya yang ia letakkan di atas meja, tepat di samping kepalanya yang ia rebahkan di sana. Dia baru saja terpejam setelah berjaga di IGD semalaman. Meski hanya bertugas di balik meja, bukan berarti Tania bisa tidur pulas sementara teman-teman satu shift nya sedang berjibaku dengan pasien-pasien.
Tania seperti sudah terbiasa siaga, matanya langsung terbuka lebar tanpa ada drama hilang fokus terlebih dahulu. Apalagi yang menghubunginya adalah Rendy dan dalam kondisi sakit. Tania segera menelepon balik.
"Assalamualaikum, Ren? Gimana? Masih bolak-balik kamar mandi?"
"Hm...mmm--"
"Lemas?"
"Hm...mmmm."
"Aduh! Jangan ham-hem ham-hem kayak Nisa Sabyan dong Ren, gue khawatir ini!" Tania menoleh untuk memastikan pasien di IGD dan rekan-rekannya tidak terganggu oleh suaranya. Ia mau keluar tapi di dekatnya ada beberapa rekan Koas nya yang menggelar tikar dan kardus sebagai alas tidur mereka di lantai.
"Masih, Sayang--" Suara Rendy lirih dan sedikit serak. Tania makin dibuat tak tenang.
"Gue butuh anamnesis buat kasih nama obat yang harus lo minum Ren."
"BAB encer, nyeri perut, mual, lemes banget."
"Sudah berapa kali bolak-balik kamar mandi?"
"Gak ngitung Tan."
"Lebih dari lima kali?"
"Um...mmm-- iya kayaknya..."
"Telepon resepsionis sekarang Ren! Minta tolong buat antar ke rumah sakit. Lo butuh perawatan, lo bisa dehidrasi."
"Tenang Tan... Gue baik-baik saja, kirim nama obatnya saja."
"Ish! Ngeyel banget sih dibilangin!"
"Gue gapapa Sayang."
"Beli Imodium di apotek. Diminum tiap habis BAB, kalau sudah mampet alias gak BAB lagi gak usah diminum lagi obatnya."
"Ok...Makasih Sayang."
Tania mendesah sambil menatap layar ponselnya yang perlahan menggelap. Ia lihat lagi sekelilingnya, sedikit lebih tenang daripada beberapa saat lalu yang sangat crowded karena ada pasien laka lantas beruntun di tol.
Tania melirik jam dinding, jam empat lewat dua puluh lima menit. Sebentar lagi adzan shubuh. Tania merasa nanggung kalau mau mencoba tidur lagi. Akhirnya dia memilih untuk memasukkan rekap data pasien ke dalam komputer sesuai dengan urutan nomor rekam medik.
KAMU SEDANG MEMBACA
BRITANIA -Intact but Fragile- ✅ TAMAT
RomanceRendy Aditya Irawan, yang sebenarnya entah siapa yang pertama kali memberinya cap seorang "playboy" karena ia memungkiri pernyataan itu. Tapi kenyataannya, dia selalu dipepet cewek-cewek tanpa ia perlu tebar pesona dan dengan mudahnya ia menerima pe...