PART 8

4.8K 222 4
                                    

Revisi: 14052022

VOTE dan COMMENT nya jangan lupa, biar akunya senang dan semangat nulis😘😘😘

Tolong bantu aku menandai typo yang berserakan ya zheyenk. Terima kasih 😚😚😚

HAPPY READING 📖📖📖

🐻🐻🐻🐻

Setelah memarkirkan mobilnya di area parkir Mall, Arya dan ketiga sahabatnya segera keluar dari mobil dan berjalan masuk ke dalam gedung. Mereka berencana nongkrong di Black stone, restoran yang owner nya adalah teman SMA mereka.

"Kemana dulu nih? Masa' langsung ke BS?" tanya Putra sambil sibuk merapikan rambut dengan jari-jarinya. Sementara Erga sudah mulai tebar pesona dengan melempar senyum ke setiap cewek yang berpapasan dengannya.

"Lo ganjen banget sih Ga, semua cewek lo kasih senyum." Protes Rendy.

"Senyum kan ibadah bro, siapa tahu ada yang nyangkut satu gitu karena terpesona dengan senyuman gue."

"Ooohh, sebentar gue bilang Kirana." Arya merogoh saku dan mengeluarkan ponsel. Berpura-pura hendak menelepon.

"Seetdaaahh! Mainnya lapor mabes." Keluh Erga.

Kirana adalah kekasih Erga. Teman satu sekolah hanya beda jurusan, Erga IPA dan Kirana IPS.

"Jadinya kemana nih?" Tanya Erga dan lagi-lagi dia melempar senyum saat berpapasan dengan rombongan cewek-cewek.

"Ke gerai handphone langganan gue dulu, baru ntar kita nongkrong. Gue mau ganti HP nih, HP gue kemarin gak selamat." ujar Arya sambil melangkah menaiki tangga eskalator.

"Kenapa handphone lo mesti sekarang sih rusaknya?" gerutu Erga.

"Kenapa emang? Lo salahin saja tuh HP, kenapa dia seenaknya loncat keluar dari kantong celana, kan jadi dilindas mobil."

"Kita udah ngerencanain mau ngasih hadiah handphone di hari ulang tahun lo."

Erga langsung mendapatkan tatapan tajam dari Rendy dan Putra.

"Gak ada ulang tahun!" Ucap Arya sambil berlalu meninggalkan ketiga sahabatnya. Dia melangkah menaiki tangga eksalator menuju lantai atas di mana letak gerai handphone langganan nya berada.

Rendy mencebik sambil menoyor kepala Erga. "Mulut lo! Beneran ember bocor, gak bisa nyimpen rahasia barang sedikit aja."

"Kepala gue, njir!"

"Makanya, punya mulut jangan bocor!" Rendy pun menyusul Arya. Di belakangnya, Putra terdengar masih mengomeli Erga.

Saat tiba di lantai 2, tak sengaja Rendy melihat anak SMA berseragam yang dia hapal sekali warna corak seragam yang mereka pakai. Bian? Awalnya Rendy hanya mengenali seragam itu, namun saat melihat sosok yang berdiri membelakangi nya, yang sangat dia hapal meski tak melihat wajahnya. Rendy yakin yang berdiri di sana adalah adiknya. Dia pun berbelok dan mendekati mereka.

Benar saja, yang dia lihat adalah Bianca, Dhimas dan dua lagi teman adiknya yang Rendy tak kenal.

"Bianca."

Bianca yang sedang berbicara dengan Tania pun berbalik. Seperti anak yang cabut dari sekolah dan kepergok orang tuanya, Bianca tentu saja terkejut.

"Abang?"

BRITANIA -Intact but Fragile- ✅ TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang