PART 41

2.6K 143 10
                                    

30092023

Yuk mari taburkan BINTANG dan VOTE nya.

HAPPY READING 📖📖📖

🌼🌼🌼

Hari Sabtu pagi, Rendy tak membiarkan tubuhnya untuk berleha-leha menikmati libur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari Sabtu pagi, Rendy tak membiarkan tubuhnya untuk berleha-leha menikmati libur. Ia sudah hampir dua jam melatih otpt-otot tubuhnya dengan berolah raga. Hingga Rendy benar-benar bisa merasakan otot-ototnya yang semula tegang kini sudah terasa lemas. Setelah merasa cukup, Rendy keluar dari ruang gym dengan badan mandi keringat.

"Mau Bang?" Tanya Bian yang berjalan dari tangga sambil membawa sebuah gelas berisi cairan berwarna kuning.

"Nggak, gue air putih aja." Tolak Rendy. Ia berjalan ke arah dispenser, mengambil sebuah gelas di rak yang ada di atas dispenser lalu mengisinya dengan sedikit air panas dan dicampur air dingin hingga penuh. Kemudian Rendy meneguknya hingga habis.

"Ayah sama Bunda belum bangun emang?"

"Udah. Bunda lagi belanja di tukang sayur depan rumah, ayah kayaknya tadi lagi ngobrol sama Pak RT."

"Oohh." Rendy lantas meletakkan gelas bekas ke dalam wastafel lalu meninggalkan adiknya yang tengah sibuk mengutak-atik ponsel sambil rebahan di beanbag yang ada di ruang keluarga di lantai 2.

Rendy menuju kamar mandi di dalam kamarnya. Ia melepas semua atributnya saat berolah raga tadi dan berdiri di bawah shower hingga air hangat membasahi seluruh tubuhnya. Setelah selesai, ia segera mematikan kran shower dan menarik handuk besar untuk menutupi area seputar pinggangnya lalu keluar dari kamar mandi.

Dengan memakai kaos dan celana kargo pendek Rendy keluar kamar dengan kondisi sudah segar. Ia melirik ke arah ruang keluarga di mana adiknya tadi bermalas-malasan, ternyata adiknya masih betah di sana dan tampak serius menekuri ponselnya. Sehingga Rendy memutuskan untuk turun.

Melihat suasana lantai 1 yang sunyi, Rendy pun terus berjalan menuju teras belakang. Biasanya, rutinitas ayahnya tiap pagi adalah duduk di sana sambil ngopi.

Dan benar, ternyata ayah dan bundanya tengah duduk berdua di sana. Tampak asyik mengobrol. Rendy berhenti di ambang pintu, mengulas senyum melihat bagaimana kedua orang tuanya tampak sangat romantis meski di usia pernikahan yang lebih dari 25 tahun itu.

Ia jadi berpikir, apakah kehidupan rumah tangganya kelak bisa seperti keluarganya ini? Tania? Mungkinkah dia pelabuhan akhir cintanya? Menjadi rumah yang akan selalu dirindukan dan menjadi tempatnya pulang?

"Hei.. Bang-"

Sapaan Nadia membuat Rendy melangkah mendekati sang bunda. Mencium kening Nadia lalu duduk di samping beliau.

"Bian kemana ya?" Tanya Nadia bingung sambil menengok ke sekeliling rumah.

"Ada, di atas Bun."

"Oohh. Kirain tidur lagi tuh anak."

BRITANIA -Intact but Fragile- ✅ TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang