25032024
4000+++ kata semoga bisa mengobati kejengkelan kalian karena lambatnya update lapak ini ya 😔😔😔
Meski hanya merevisi, nyatanya sering sekali bab-bab di cerita ini yang perlu dirombak total. Terima kasih buat yang masih antusias membaca.
I love you sekebooooonn 🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰
HAPPY READING 📖📖📖
🐻🐻🐻🐻🐻
Tania sudah mulai terbiasa dengan shift malam. Bagaimana tidak? Setelah dua minggu di poli penyakit dalam, dia lanjut ke poli bedah kemudian UGD. Benar-benar 'poli neraka'! Bahkan beberapa waktu lalu saat dia tengah bekerja shift malam di UGD, Tania pingsan karena kelelahan. Tentu saja hal itu membuat Rendy kalang kabut. Melihat kekasih hatinya untuk kedua kalinya tergolek di atas brankar rumah sakit dengan jarum IV yang menancap di tangan. Akhirnya Tania terpaksa harus bedrest selama tiga hari. Untung saja itu adalah hari terakhirnya di UGD sehingga Tania tidak terlalu khawatir dengan kemungkinan dia kembali ambruk karena kondisinya yang belum benar-benar fit.
Tiga hari berlalu dan Tania siap untuk kembali beraktivitas. Tiga hari beristirahat di rumah sudah cukup bagi Tania untuk mengembalikan staminanya. Tania pun telah bersiap dan menunggu Rendy menjemputnya.
"Bareng Papa?" tanya Adrian sambil berdiri di samping Tania yang tengah duduk di teras.
Tania menggeleng "Dijemput sama ojek pribadi." jawab Tania sambil nyengir.
"Pacar sendiri dikatain ojek." Adrian mencubit pucuk hidung Tania yang membuat Tania tersenyum lebar. "Ya sudah, Papa berangkat dulu." pamitnya lalu mengecup puncak kepala Tania.
"Hati-hati Pa."
Sepeninggal Adrian, Tania kembali berkutat dengan handphone nya. Matanya tertaut pada notifikasi email masuk dan Tania membukanya.
Oh, undangan reuni akbar. Minggu depan ya?
Suara deru mobil membuat kepala Tania mendongak. Senyumhya mengembang tatkala melihat Rendy turun dan berjalan ke arahnya.
"Pagi Sayang." sapa Rendy sambil mengecup dahi Tania.
Posisinya yang duduk di kursi dan Rendy berdiri di hadapannya, membuat Tania harus mendongak. Tangannya bergerak ke arah kepala Rendy saat ia melihat rambut kekasihnya itu tampak berantakan. "Pagi juga. Sudah sarapan?" Tanyanya dengan jemari yang masih bergerak merapikan rambut Rendy.
Gelengan kepala Rendy membuat Tania mencebik.
Dan sebelum dia mendapatkan ceramah pagi, Rendy segera memberi alasan "Nanti gue ada meeting di luar. Jadi nanti rencana nya mau sekalian sarapan, gitu."
"Gue ke dalam sebentar--" Pamit Tania sambil berjalan masuk ke rumah.
Rendy membawa semua barang bawaan Tania dan memasukkannya ke mobil. Beberapa menit kemudian, Tania muncul dengan menenteng sebuah goodie bag.
"Ini bekal buat lo. Nanti pasti lo gak bakal sempat sarapan. Jadi...makan itu dulu sebelum berangkat meeting." Jelas Tania sambil meletakkan goodie bag itu ke jok belakang.
"Hm...mmmm, kalau kayak gini tuh berasa simulasi rutinitas kita setelah menikah nanti gak sih?"
Tania yang sedang menarik tali sabuk pengaman langsung terpaku. Kepalanya yang menunduk ke arah samping kanan pun mendongak. Netranya menatap Rendy dan mencoba menelisik raut wajah pria itu saat mengucapkan kalimat barusan.
KAMU SEDANG MEMBACA
BRITANIA -Intact but Fragile- ✅ TAMAT
Storie d'amoreRendy Aditya Irawan, yang sebenarnya entah siapa yang pertama kali memberinya cap seorang "playboy" karena ia memungkiri pernyataan itu. Tapi kenyataannya, dia selalu dipepet cewek-cewek tanpa ia perlu tebar pesona dan dengan mudahnya ia menerima pe...