*** PUBLISH ULANG SEMENTARA ***
***
"Mama pernah kasih tahu aku kalau Om Dion terpaksa tinggalin seseorang yang dia cinta, tapi Mama gak pernah bilang mereka udah nikah apalagi punya anak."
Samudra masih terlihat cukup terkejut dengan apa yang baru saja ia dengar dari Yasmin, ia rasanya masih tak bisa percaya dengan apa yang baru saja ia katakan dan dengan kenyataan jika Shiela ternyata bukan sepupunya.
Dua puluh tujuh tahun sudah Dion dan Ardila menyembunyikan segalanya dengan sangat rapi sampai tak ada seorang pun yang mencurigai apalagi menyadari rahasia besar yang di simpan keduanya.
Yang Samudra ingat, ia hanya merasa jika Dion cukup dingin pada istri dan anaknya namun ia sama sekali tak pernah mencurigai semua sampai apa yang terjadi di villa hampir dua minggu yang lalu.
Melihat tatapan Dion saat itu barulah Samudra menyadari segala kejanggalan dari pamannya tersebut.
"Selama ini yang kita tahu dulu Shiela lahir prematur, ternyata itu semua cuma kebohongan," ujar Samudra yang masih dikuasai rasa tak percayanya.
Yasmin mengusap lembut bahu Samudra, ia berusaha menenangkan suaminya itu agar Samudra bisa mencoba untuk membantu Dion, karena sumpah demi apa pun, Yasmin masih terbayang wajah kacau Dion yang disertai air matanya tadi.
"Selama ini Om Dion udah coba untuk sayangin Shiela sepenuh hatinya, tapi mungkin dalam waktu dekat bakal terjadi kekacauan, Kakek pasti menentang Om Dion tapi aku yakin kali ini Om Dion gak akan tinggal diam. Kita ... harus bantu Om Dion, Sam."
Samudra menoleh, ia menatap Yasmin lamat-lamat lalu perlahan ia menganggukkan kepalanya, menyetujui apa yang Yasmin katakan.
Selama ini Dion sudah begitu baik kepada mereka dan Samudra rasa ini adalah waktu yang tepat untuk membalas semua kebaikan Dion.
Samudra lalu menghubungi mamanya, ia menceritakan semua yang terjadi di sana sampai akhirnya keheningan terjadi setelah ia memberitahukan jika Shiela bukan anak Dion dan kini Dion tengah mencari anak kandungnya.
"Om kamu ... kayaknya simpan foto wanita itu," ujar Mama Samudra. "Tunggu sebentar," sambungnya lagi yang kemudian membuat keheningan kembali menguasai sambungan telepon mereka.
"Mama lupa siapa namanya lengkapnya, Mama cuma inget namanya Kirani dan hal yang bikin Kakek gak suka sama wanita itu karena dia berasal dari keluarga menengah ke bawah."
Ya, alasan utama dari ditentangnya hubungan Dion dan Kirani saat itu adalah karena status sosial mereka yang berbeda.
Dion berasal dari keluarga terpandang yang bisa dikatakan cukup bergelimang harta, sedangkan Kirani, ia berasal dari keluarga pengusaha menengah ke bawah di mana ayahnya dulu adalah salah satu pesaing Papa Dion yang usahanya terpuruk karena kelicikan Papa Dion.
"Ketemu!" ucap Mama Samudra dari seberang sana. "Mama kirim fotonya ya, semoga foto ini bisa membantu kalian buat cari di mana anak kandungnya Om kamu."
Dalam hitungan detik sebuah pesan berupa foto Samudra dapat dari mamanya, ia lalu memutus sambungan telepon mereka dan saat ia kembali menatap layar ponselnya, mata Samudra langsung melebar sempurna.
Yasmin yang sejak tadi duduk di samping Samudra bergeser kian mendekati suaminya itu, ia lalu menatap layar ponsel suaminya dan sedetik kemudian ia langsung membekap mulutnya sendiri.
"Ini ... kenapa istri Om Dion mirip sama Tara, Samudra?!"
"Tara ... gak mungkin anaknya Om Dion, kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
TARA SATYA
Romance***PUBLISH ULANG SEMENTARA*** ***ABAIKAN TYPO, BELUM REVISI*** Selama ini Tara hidup dengan mempercayai jika ia wanita spesial bagi Kafka, sosok yang sejak remaja mengisi hari-harinya dan membuatnya percaya jika di dunia ini masih ada banyak hal bai...