p r o l o g

272 7 1
                                    

"Lau nih buat kamuu" Tawar Maureen.

"Gak butuh" Tolak Laureen mentah-mentah.

***

"Lau, gue nebeng lo ya?"

"Gak sudi!"

***

"Kenapa sih lo kayaknya benci banget sama gue?!"

"Karena lo hidup gue hancur!"

***

"Gue benci sama lo!"

"Lo pikir gue nggak?"

***

"Lau.., aku sakit"

"Bahkan lo mati pun gue gak akan peduli"

***

"Gue kangen lo panggil gue adek"

"Lo bukan adek gue!"

"Diakhir hayat gue juga gapapa, Lau"

***

"Lau.., gue kangen lo yang dulu.."

"Bukan urusan gue!"

***

"Balik kayak dulu lagi ya?"

" ... "

"Gue Kangen lo yang dulu"

***

Okee mulaii

***

"Hilihh hilihh kenapa nih, senyum-senyum sendiri?" Sapa Laureen pada Maureen yang kini tengah menulis di buku diary nya.

"Ih apaan sih" Maureen membalas jutek dan langsung menutup diarynya karena dia tau saudara kembarnya ini memang mempuyai jiwa-jiwa keponya.

"Apaan tuhh" Laureen mengambil paksa diary adik kembarnya karena jiwa keponya ini memang sudah merontah-rontah.

"Ih balikin punya gue" Maureen mencoba meraih diarynya dari genggaman tangan kakak kembarnya yang sangat jahil dan menyebalkan ini.

"Siapa juga yang bilang punya gue?" Tanya laureen sewot.

"Ya makanya balikin, mama!" Teriak Maureen histeris membuat laureen blak-blakan.

"Yaudah nih" Laureen menyondorkan buku diary adiknya dan langsung di rebut dengan kasar oleh adiknya.

"Byee girll" Laureen berlari cepat sampai menabrak pintu kamar adiknya ini "sialan" Umpatnya sambil memukul pintu keras dan mengakibatkan nyeri di tangannya "aww" Ringisnya.

Maureen menggelengkan kepalanya bisa-bisanya dia mempunyai kembaran seprik laureen, namun rasa kesalnya kembali membara saat dirinya membuka buku diary ditangannya bukanlah miliknya melainkan milik kembaran. Jadi diarynya? "LAUREEN!" teriaknya kesal.

Laureen yang mendengar itu pun lantas langsung menutup pintu kamarnya cepat dengan kekehannya.

Senyum di bibir mungil Laureen lantas hilang begitu saja saat membaca bahwa kembarannya ini sedang jatuh cinta dan kembarannya ini mencintai orang yang sama dengannya?.

"Rayyan" guamannya pelan teriakkan adik nya yang sedari tadi mengedor pintu kamarnya secara kasar "LAU! GABISA BANGET YA HARGAIN PRIVASI ORANG?!" teriakkan Maureen dari luar kamar.

Laureen membuka pintu "emang lo orang ya?" Tanyanya dengan kekehan "nih diary lo" Ujarnya menyondorkan buku diary adiknya, tidak diambil oleh adiknya "Mau kagak?!" tanyanya sedikit ngegas.

"Eh iya-iya, beneran punya gue kan?" Tanyanya ragu-ragu.

"Ho'oh" Setelah diary adiknya yang di tangannya telah berada di tangan pemiliknya laureen berjalan melewati adiknya "aku cinta dia ya tuhan" Ejek Laureen mengingat tulisan adiknya di dalam diary tadi.

"Sabar mau, sabar. Orang sabar jodohnya Rayyan" Gumamnya pelan tidak sampai terdengar di telinga kakaknya karena kakaknya itu memang sedikit budeg.

Xixixixixi
Byee-byee

PERGI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang