Holaaaaaaaa
-HAPPY READING-
"ASTAGHFIRULLAH!!" Pekik Laureen.
Bagaimana tidak, pagi yang cerah ini Laureen di sajikan dengan perut sixpack seorang Rayyan Mahendra Anggara.
Rayyan sontak menoleh, ia tak menyadari bahwa gadis itu sudah bangun, dengan celana boxer dan bertelanjang dada yang kini tengah mengeringkan rambutnya menggunakan handuk kecil di tangannya.
Dengan santai Rayyan berjalan ke arah gadis yang menutupi wajahnya menggunakan bantal.
"Eh sok polos bener lo, katanya udah sering liat punya idol k-pop" Ucapnya jengkel.
"Nih liat punya gue lebih menggoda" Goda nya.
"PERGI!!" Teriak Laureen menggebu-gebu.
"Lah? Harusnya lo yang pergi, kamar - kamar gue" Ucapnya sewot.
Rayyan berjalan ke arah lemarinya kemudian mengambil seragam sekolah yang di pakai hari ini.
"Aku gak sekolah, ya?" Tanya Laureen.
"Mana gue tau" Jawab Rayyan.
Laureen mencebikkan bibir bawahnya kesal, "Y-ya aku maunya sekolah" Ucapnya seraya bangkit.
"Lo masih sakit, Ren" Cegah Rayyan.
"Tadi katanya---"
"Katanya apa?" Serobot Rayyan.
"Ya, gatau pokoknya gitu!"
Rayyan melotot melihat selimut dan sprei berwarna abu-abu nya yang kini penuh dengan bercak merah.
"Itu darah?" Tunjuk Rayyan.
Laureen melotot saat ia ikut melihat bercak darah yang di tunjuk Rayyan, ia memegang punggungnya. Ia lupa.... Lupa memakai pembalut.
Rayyan dengan panik melihat tubuh Laureen, "Luka lo berdarah lagi, Ren. Gue panggilin bunda ya"
"Em, a-anu," Laureen menggigit bibir bawah nya malu bercampur takut, apalagi saat melihat wajah Rayyan yang begitu panik.
"Anu apa?"
"Dateng bulan" Cicitnya membuat Rayyan berbalik menatap nya.
"L-lo gak pake pembalut?"
"Lupa" Cengir Laureen membuat Rayyan ingin sekali merobek-robek wajah cantiknya.
Rayyan berdecak kemudian berjalan ke arah walk in closed dengan seragam sekolah di tangannya.
Kembali keluar dengan pakaian yang dibiarkan keluar, karena prinsip SMA Cakrawala, siapa yang memasukkan baju di pandang cupu, Laureen pun tak pernah mempermasalahkan itu walaupun dirinya anggota OSIS.
Rayyan berdiri di depan cermin besar, kemudian menyemprotkan parfum di tubuhnya.
Setelah selesai dengan ritualnya, Rayyan berjalan ke arah Laureen yang sedari tadi menatapnya, ia mengangkat selimut untuk menutupi paha Laureen, kemudian mengecup pelan puncuk kepalanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
PERGI
De Todo⚠️PROSES PERBAIKAN⚠️ kisah sepasang gadis kembar yang banyak perbedaan. Dari perbedaan itulah membuat mereka membenci satu sama lain. Dan semesta menakdirkannya menyukai satu laki-laki yang sama. Akankah mereka mau mengalah? Dua gadis yang dekat ta...