(14) Sugi

40 5 0
                                    

"cinta itu timbal balik, bukan
kamu sj yg memberinya"

-Happy Reading-

⚠️SUDAH DI REVISI⚠️

***

"Sedih banget ya ceritanya Salsa padahal baru prolog" Monolog Laureen.

Laureen keluar dari mobilnya seraya berjalan memasuki rumahnya, Laureen terlontar kaget saat Maureen nongol begitu saja dari ambang pintu, "bikin kaget aja" Celetuknya.

Maureen hanya terkekeh kecil, "Lau mama sama papa ke luar kota" Ucapnya.

"Tumben lo gak ikut"

Maureen terdiam sejenak, "males ikut mulu" Balasannya.

"Lo kalo mau makan pesen online aja yaa" Ucap Maureen.

"Hm"

Sekitar 25 menit Laureen menunggu KFC nya datang kini sudah akan ia santap, Laureen terlebih dahulu mencuci tangannya.

Setelah ia mencuci tangannya Laureen terlontar kaget saat seorang kucing memakan makanan yang ia tunggu sedari tadi.

"Anjing! Sialan lo!" Laureen melempar satu garpu ke kucing hitam itu hingga melarikan diri.

Laureen membiarkannya? Oh tentu tidak, ia justru mengejarnya, kalau gue tak bisa memakannya, dia juga gak boleh, begitu katanya.

Kucing hitam itu berlari cepat dengan chiken di gonggongannya, "woii sugiii bangsat!" Umpatnya.

Laureen dan kucing yang di panggilnya sugi itu sudah berputar ke seluruh ruang di rumahnya, hingga 'bugh' Laureen menabrak pintu.

Maureen tercengang dari anak tangga, "lau gapapa?" Tanya Maureen sembari berlari menghampiri Laureen dan langsung membawa Laureen yang linglung karena pusing ke sofa.

"Berdarah" Panik Maureen dan langsung mengambil p3k.

"Aw, sakit" Laureen meringis pelan saat luka di keningnya bersentuhan dengan kapas yang sudah diberi cairan alkohol.

"Preman kayak lo bisa sakit juga ternyata" Sinis Maureen.

"Gue normal" Balasannya.

"Ikhlasin aja lau," Ujar Maureen santai.

"Enak aja, gue nungguinnya lama, nahan laper anjirr" Balasannya.

"Kan masih ada burgernya" Balas Maureen tak mau kalah.

"Lo sih udah gue bilang jangan pelihara kucing" Gerutu Laureen.

"Kalo lo baik sama 'moli' pasti dia bakal baik sama lo" Balas Maureen sengaja menekankan kata moly, karena itu nama kucingnya yang di ubah laureen menjadi sugi, karena kelakuan sama-sama bejat kayak sugiono, begitu katanya.

"Lo punya anak di sekolahin biar gak nyolong" Ujar Laureen tak mau kalah.

"Udah di daftarin" Balasannya.

"Atau jangan-jangan lo gak mampu kasih tu kucing makan?" Tebaknya.

"Gini-gini gue masih mampu yaa" Balasannya tak Terima.

***

Laureen tengkurap di atas kasurnya yang empuk, lampu kamarnya di matikan hanya cahaya laptop yang ada di hadapannya.

Disaat seru-serunya menonton drakor Laureen memutar bola mata malas saat Maureen membuka pintu kamarnya.

"Napa?" Tanya laureen tak slow.

"Hm, gue boleh minta tolong lau?" Tanya Maureen.

"Tolong apaan?" Tanyanya.

"Potoin gue" Ujarnya menyodorkan handphonenya ke arah Laureen.

Laureen memutar bola mata malas mengambil handphonenya dengan kasar, "yaudah" Ujarnya.

"Disini" Ujar Maureen lalu merebahkan tubuhnya diatas karpet dengan kucing putihnya yang ia letakkan di atas tubuhnya.

"1, 2, 3"

Cikrek


Setelah Maureen melihat hasil potonya ia berguling kembali, "lagi" Pintanya dengan cengirnya.

Laureen memutar bola mata malas "dikasih hati, minta empedu" Gerutunya.

Maureen terkekeh kecil.

"1, 2, 3"

Cikrek


"WOII, SUGI SIALAN!" Teriak laureen saat seekor kucing hitam mendekatinya, bukan hanya itu ia juga masuk dalam poto.

Terjadi kejar-kejaran selama beberapa menit hingga.

Bruk.

Bukan Laureen yang terjatuh melainkan kucing yang di panggilnya 'sugi' itu.

"Molii" Maureen berlari menghampiri kucing itu, sepertinya kucing itu terluka, tetapi kucing itu tetap ingin berlari, Toh Laureen masih mengejarnya.

"Udah dong ren!" Sentak Maureen.

"Apaan sih lo? Gue masih dendam!" Ketusnya dan langsung berlari mengejar moli.

Saat tepat di pinggir tangga Laureen berbelok untuk menaiki tangga yang menghubungkan antara lantai satu dengan lantai dua. "Kegeeran lo!" Teriaknya sambil berlari menaiki ribuan anak tangga.

Maureen langsung menggendong moli ke dalam dekapannya.

***

-to be continued-

-to be continued-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebelum ada sugi



Setelah ada sugi

PERGI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang