Haii-haiii
-HAPPY READING-
Hari ini hari di mana pembagian raport dan penentuan kenaikan kelas, banyak siswa yang gelisah sendiri, tapi tidak berlaku untuk seorang gadis ini.
Dengan langkah santai ia berjalan memasuki gerbang SMA Cakrawala, dengan tampang datar bibir yang tidak pernah mengukir senyum.
Jika kebanyakan anak pemegang yayasan SMA itu akan ramah tapi itu tidak berlaku untuk seorang Laureen.
Gadis bodoh yang tidak pernah peduli peringkat berapa, Laureen sangat mudah bersyukur.
'Alhamdulillah, yang c nya cuma 3' begitu katanya.
Laureen ingin menjadi diri sendiri, banyak para cogan yang mau menawarkan diri untuk menjadi les privat nya, bahkan sang pujaan hati yang rela membawa banyak buku untuk mengajarinya yang berakhir dapat lelahnya doang.
Capek iya, masuk otak kaga.
Laureen itu pintar kalau tidak malas.
Tapi ini? Udah bodoh pemalas lagi.
Bahkan di keluarga besar 'Armaghan' hanya dirinya yang otak nya di bawa rata-rata.
Laureen bercita-cita untuk membeli otak kakek nya yang di Amerika sana. Kakek nya yang terbilang jenius.
Ia ingin memiliki otak yang jenius tanpa bermalas-malasan, tapi apa? Kakeknya itu malah tidak meninggal-ninggal.
Kurang ajar? Memang.
Berbeda dengan gadis satu ini, ia berlari dengan tas kecil berwarna pink yang mengikuti irama larinya.
"Lau!" Panggil nya.
Laureen yang berjalan santai itu pun terpaksa membalikkan kepalanya melihat siapa yang memanggilnya.
"Laureen!" Panggil nya lagi.
Laureen memutar bola mata malas, saat gadis itu tiba di hadapan nya ia langsung memeluk Laureen.
"Lo apaan sih?" Kesal Laureen melepas paksa pelukan dari Maureen.
"Lo apa kabar?" Tanyanya.
"Bukan urusan lo!" Ketus nya.
"Lau, lo kenapa?" Tanya Maureen pelan.
"Gapapa, emang modelan cewek lembek kayak lo, di gituin dikit mewek. Oh iya lupa anak Mama" Kekeh Laureen di akhir kalimat nya.
"Maksud lo apa?"
"Eh? Marah deh, cewek lembek kayak lo bisa marah juga ternyata"
"Gue adek lo, La--"
"Lo? Adek gue? Gak sudi tau gak? Kalo di dunia ini bisa milih gue gak bakal mau jadi kakak dari cewek lembek kayak lo"
"Lo benci sama gu--"
"Banget, dan gue harap lo gak munculin lagi muka sok ngenes lo itu"
"Kalo lo ga---"
"Cukup! Gue gak mau cari ribut sama cewek kayak lo, di kira lemah nanti ngelawan kok sama cewek 'cupu' emang pantes jadi santapan bull---"
"Lo jahat, Lau. Gue kecewa" Serobot Maureen, "Kalo emang lo gak mau liat gue, gue bakal berusaha jauhin lo tapi gak dengan cara lo ngerendahin gue!" Ucap Maureen dengan suara bergetar menahan tangis kemudian ia pergi dari hadapan Laureen.
Laureen manatap nanar punggung Maureen yang mulai menjauh, Laureen berlari memasuki wc, ia memasuki salah satu dari banyak ruangan di sana, ia menguncinya kemudian badannya luluh ke lantai, lututnya terasa tak mampu menahan badannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
PERGI
Random⚠️PROSES PERBAIKAN⚠️ kisah sepasang gadis kembar yang banyak perbedaan. Dari perbedaan itulah membuat mereka membenci satu sama lain. Dan semesta menakdirkannya menyukai satu laki-laki yang sama. Akankah mereka mau mengalah? Dua gadis yang dekat ta...