(78) Terbatas

17 0 0
                                    

HOLAAAAAAAAAA

APA KABAR??

BINGUNG, MIKIRIN ENDINGNYA SAMPAI PART BERAPA

-HAPPY READING-

"Jadi waktu hidup saya diperkirakan 8 bulan lagi?"

Pria paruh paya yang mengenakan pakaian dokter itu menghembuskan napas panjang.

"Menurut pemeriksaan begitu, tumor yang kamu derita termasuk tumor yang ganas." Jelasnya.

Laureen menghembuskan napas gusar, mau tidak mau ia harus menerima kenyataan untuk tidak menimbulkan penyakit mentalnya yang sudah sedikit sembuh.

"Kamu harus banyak beristirahat ya," Ucap sang dokter, Laureen mengangguk pelan.

"Selain sakit kepala, gejalanya ada apa aja, dok?" Tanya Laureen.

"Selain sakit kepala, tumor otak juga dapat membuat penderitanya mudah lelah, sering mual, sulit bicara, dan sulit menelan," Ucap sang Dokter.

"Jadi kamu harus beristirahat yang cukup." Sambungnya.

Tanpa keduanya sadari, ada seseorang yang berdiri tak kalah jauh, dari ambang pintu. Memandang lurus ke arah dua manusia itu dengan tangan yang sudah terkepal kuat menahan sesak yang menjalar di dadanya. Dada kiri itu terasa sakit seperti tengah dihantam palu logam. Sejak tadi ia memang ada disana, diam dan memperhatikan.

Walaupun sudah tau, Rayyan tetap tak terima, ia sedikit kaget saat melihat Laureen yang beranjak dari duduknya, dengan cepat Rayyan berjalan mundur.

Laureen berjalan keluar ruang dokter itu, dengan langkah pelan ia berjalan, sampai akhirnya ia berhenti di sebuh kursi taman.

Tangis yang sedari ia tahan kini sudah pecah, Laureen memandang kertas di tangannya.

"Lau, masih mau disini." Lirihnya.

Ingin sekali Rayyan berjalan dan memeluk erat tubuh rapuh itu, tetapi ia kembali menarik kakinya yang sudah melangkah.

Ia memukul dada kirinya yang begitu sesak, ia memukul dadanya kencang membuat dadanya mengeluarkan suara yang nyaring.

***

"Ih, Rayyan punya jakun!!" Heboh Laureen melihat jakun Rayyan yang naik turun saat meminum air mineral.

"Gue cowok, Ren." Ucapnya jengah.

"Ayo sambung lari," Ajak Laureen semangat.

Pagi ini Laureen dan Rayyan memilih untuk joging di salah satu taman yang dekat dengan komplek perumahan Rayyan, lucu sekali apalagi saat mereka memakai baju couplean dengan bertuliskan I LOVE YOU.

"Capek, Ren. Istirahat dulu,"

"Lemah!" Maki Laureen.

"Lemah, letih, lesu, loyo, lopyu." Ucap Rayyan pelan.

Bagaimana tidak lemah, letih, lesu, loyo pukul 4 dini hari Laureen sudah membangunkan nya untuk mengajaknya lari pagi yang sangat membosankan.

PERGI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang