Eyowwwww
-Happy Reading-
H
aiiiii-haiiiii
Balikk lagiii di cerita inii
Wee udah lama gak update disini, karena fokus di yang sebelah, hehe😢
Okeee
"Seperti sudah rela tetapi masih ada rasa seperti sudah lepas tetapi entah kenapa hati ini menolak untuk ikhlas"
***
Pagi ini Devano sengaja tidak membangunkan Laureen, tadi pas baru bangun ia merasakan panas di tubuh Laureen tak kunjung reda.
Devano berinisiatif untuk mengirimkan surat izin Laureen, kepada guru di SMA Cakrawala, meskipun ayahnya pemilik yayasan SMA Cakrawala tapi ia tidak pernah melakukan hal yang semena-mena.
Tapi ia bingung, harus menitip sama siapa? Pasalnya Maureen kini berada di luar negeri bersama kedua orang tuanya.
Mau tidak mau Devano lah yang harus mengantar surat itu ke sekolah, saat ia sudah manaiki motornya, Tiba-tiba getaran di saku celananya membuat nya mengurung niat.
Devano menyerit saat papa nya kini tengah menelpon nya. Tanpa lama-lama ia memencet tanda hijau untuk menerima panggilan.
"Hallo"
"Hallo"
"Ada apa pa?"
"Gimana keadaan rumah?"
"Rumah? Papa lebih nanyain keadaan rumah dari pada Laureen?"
"Maksud saya gimana keadaan adik kamu? Sudah sehat?"
"Belum, panas nya gak turun-turun"
"Sekarang kalian dimana?"
"Rumah"
"Kamu gak ngelakuin apa-apa kan?"
"Maksud papa?"
"Pelecehan"
"Vano masih punya akal sehat pa! Gak mungkin Vano lecehin adik Vano sendiri! Vano gak sebrengsek yang papa kira!!"
"Oh kali aja,"
"Vano tutup dulu as-"
"Laureen gak sekolah?"
"Papa gila ya?! Laureen lagi sakit pa!"
Terdengar kekehan di seberang telpon membuat emosi Devano kian memuncak, tanpa persetujuan dari Devandra, Devano mengakhiri panggilan nya dengan sebelah pihak.
Bisa-bisa nya pagi hari seperti ini Papa nya sudah membuat pagi nya berantakan.
Kini Devano sudah berada di depan gerbang SMA Cakrawala, ia sengaja tidak masuk, setiap siswa/i lewat terus saja ia tanya sampai bertemu dengan siswa yang sekelas dengan adiknya.
"Dek! Dek!" Panggil Devano kalah melihat gadis yang tengah riang gembira.
Gadis itu dengan cepat berjalan kearah nya, toh yang manggil juga ganteng.
"Kenapa kak?" Tanya nya saat sudah berada di depan Devano.
"Kelas berapa?" Bukannya menjawab Devano malah balik bertanya.
"Sepuluh, MIPA dua, kenapa ya kak?"
"Oh kebetulan nih surat izin adik saya, saya minta tolong kamu kasih ke gurunya bisa?" Tanya Devano.

KAMU SEDANG MEMBACA
PERGI
Acak⚠️PROSES PERBAIKAN⚠️ kisah sepasang gadis kembar yang banyak perbedaan. Dari perbedaan itulah membuat mereka membenci satu sama lain. Dan semesta menakdirkannya menyukai satu laki-laki yang sama. Akankah mereka mau mengalah? Dua gadis yang dekat ta...